Legislator PKB Minta Stakeholder Koordinasi Agar Urusan Pagar Laut Tuntas
Ada perbedaan statement antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan TNI terkait pembongkaran pagar laut di Tangerang. Anggota Komisi IV DPR F-PKB Daniel Johan meminta pihak instansi terkait berkomunikasi dengan intens.
"Para pemangku kepentingan harus berkoordinasi lebih intens sehingga tidak saling lempar, ini terlihat tidak ada komunikasi antar stakeholder," kata Daniel kepada wartawan, Minggu (19/1/2025).
"Kita mendorong agar para pihak baik KKP, TNI AL untuk berkoordinasi agar penyelesaian masalah pagar laut ini cepat tuntas, kalau sudah ditemukan dalang di balik pemasangan pagar bambu tersebut segera diproses sesuai hukum yang berlaku. Segera gelar perkara agar terang benderang masalahnya," tambahnya.
Daniel menyebut koordinasi penting dilakukan agar masalah ini tak berlarut-larut dan menyebabkan kerugian yang dialami oleh nelayan. Dia berpendapat bahwa pembongkaran tentunya tidak menghilangkan bukti.
"Segera lakukan kordinasi antarpihak yg berwenang dan ahlinya sehingga tidak saling lempar menyalahkan yang menimbulkan kegaduhan, apalagi ini perintah langsung Presiden sehingga tindakan tegas yang dilakukan harus berjalan lancar, dan pembongkaran bukan berarti menghilangkan bukti penyidikan," katanya.
"Barang bukti sudah jelas ada video awal sebelum pembongkaran maupun keterangan nelayan yang dirugikan. Pembokaran pagar untuk memudahkan nelayan melaut mencari ikan," tambahnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa masalah ini akan dibahas dalam rapat kerja dengan KKP. "Tentu ini kita segera panggil dan tanyakan dalam rapat kerja dengan Menteri KKP dalam waktu dekat," ujarnya.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa pembongkaran pagar laut di pesisir Kabupaten Tangerang akan berlanjut. Keputusan tersebut perintah langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.
"Lanjut. Sudah perintah Presiden," kata Jenderal Agus kepada detikcom, Minggu (19/1).
Jenderal Agus mengatakan pagar laut tersebut mengganggu masyarakat. Pembongkaran tersebut diharapkan bisa memudahkan akses masyarakat untuk mencari ikan di laut.
"Masyarakat yang mau mencari ikan tidak ada akses, sehingga dibuka supaya masyarakat bisa mencari ikan ke laut," ujarnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan pagar bambu laut di pesisir Kabupaten Tangerang telah disegel. Namun dia meminta pagar laut misterius itu jangan dibongkar dulu, agar memudahkan penyelidikan.
"Kalau pencabutan, tunggu dulu dong. Kalau sudah ketahuan siapa yang nanam (pasang pagar bambu) segala macam, kan lebih mudah. Kalau nyabut kan gampang ya," kata Trenggono dilansir detikBali, Minggu (19/1/2025).
Dia mendapat informasi bahwa TNI AL mulai mencabut pagar laut itu. Bagi dia, pagar bambu itu seharusnya bisa dijadikan bukti untuk menjerat hukum pelaku yang memasang pagar itu.
"Seperti kemarin saya mendengar berita ada pembongkaran oleh institusi Angkatan Laut misalnya. Ya saya nggak tahu. Harus ya itu barang bukti. Setelah dari hukum terbukti, terdeteksi, dari proses hukum, baru bisa (dicabut pagar bambunya)," imbuhnya.
Simak juga Video ‘DPR Apresiasi Pagar Laut di Tangerang Dibongkar, Minta Diusut Tuntas’
[Gambas Video 20detik]