Lewat Aplikasi Mobile JKN, Zahra Bisa Cek Status Kepesertaan Keluarga
Menjalani aktivitasnya sebagai seorang karyawan di salah satu toko sembari menjadi seorang mahasiswi, membuat Zahra (19) harus pandai-pandai membagi waktu antara fokusnya bekerja dan belajar.
Tak jarang, rasa lelah menyelinap di antara aktivitasnya. Karena itu, menurut Zahra, sangat penting baginya memiliki jaminan dan perlindungan kesehatan terutama apabila sewaktu-waktu ia membutuhkan.
Untuk berjaga-jaga atas hal tersebut, Zahra mengandalkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai penjamin biaya kesehatannya.
"Kadang memang membuat saya pusing ketika semuanya harus dijalani berbarengan. Saya juga diwanti-wanti memang oleh keluarga terdekat saya agar dalam beraktivitas yang sedemikian padat itu agar tetap memperhatikan kesehatan saya," jelas Zahra, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/10/2024).
"Meski sudah berusaha menjaga kesehatan, tapi tetap saja ada kalanya sakit tidak bisa dicegah. Insyaallah saya tidak perlu khawatir apabila sewaktu-waktu membutuhkan pelayanan kesehatan karena ayah saya telah memastikan seluruh anggota keluarga kami terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan," sambungnya.
Zahra menjelaskan saat ini ia dan keluarganya terdaftar sebagai peserta Program JKN pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri. Menurut Zahra dengan menjadi peserta Program JKN, ia dan keluarganya telah mempersiapkan perlindungan penjaminan kesehatan sedini mungkin.
Menurutnya juga, saat ini pelayanan dari BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program ini sudah berjalan dengan baik.
"Kalau kita lihat di mana-mana cerita tentang BPJS Kesehatan ini semakin bagus dan semakin positif stigma dari masyarakat. Bukan berarti dulu tidak bagus, namun intinya semakin kesini semua aspeknya semakin menunjukkan perbaikan dan peningkatan yang signifikan baik dari kualitas maupun kuantitasnya," kata mahasiswi semester III di salah satu perguruan tinggi di Banjarmasin itu.
"Kuantitas di sini maksud saya adalah banyaknya kanal layanan yang bisa diakses oleh peserta BPJS Kesehatan, contohnya Aplikasi Mobile JKN," sambungnya.
Menurut Zahra, ia memberikan rating tinggi terhadap Aplikasi Mobile JKN karena mampu membantunya mengetahui berbagai informasi sebagai peserta Program JKN. Bagi Zahra sangat penting untuk terus mengetahui apakah status kepesertaannya dan keluarga aktif atau tidak.
"Nah, saya kan kadang sibuk kerja dan kuliah, sementara kepesertaan JKN yang mandiri ini bergantung pada bagaimana saya dan keluarga rutin membayar iuran. Jadi, untuk mengetahui apakah status kepesertaan dan riwayat pembayaran iuran saya selalu menggunakan Aplikasi Mobile JKN," ucap Zahra.
"Mau sambil kerja ataupun kuliah atau di mana dan kapan saja, saya tetap bisa mengetahui dan mengakses informasi tentang kepesertaan saya di BPJS Kesehatan," lanjutnya.
Bagi Zahra, kelengkapan menu yg ada di Aplikasi Mobile JKN sudah sangat membantu dan memenuhi kebutuhannya sebagai peserta Program JKN. Oleh karenanya, ia mengajak peserta JKN yang lain agar juga memanfaatkan aplikasi ini agar tidak ketinggalan informasi terkait dengan status kepesertaan dan informasi-informasi terbaru lainnya dari BPJS Kesehatan.
"Pokoknya sebagai peserta BPJS Kesehatan kita juga berhak dan wajib selalu update tentang status kepesertaan kita ataupun informasi lain tentang layanan maupun tentang program. Contohnya saya yang sering dapat informasi penting dari BPJS Kesehatan seperti adanya fitur autodebit untuk pembayaran iuran setiap bulan, maupun informasi tentang adanya Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB) bagi peserta BPJS Kesehatan yang memiliki tunggakan iuran," kata Zahra.
"Di samping itu juga ada banyak informasi lain yang sangat penting bagi peserta BPJS Kesehatan seperti saya dan keluarga," pungkasnya.