Lewat Lukisan, Darsono Sang Veteran Asal Bogor Kenang Perjuangannya untuk Kemerdekaan RI
BOGOR, KOMPAS.com - Di usia senjanya, seorang veteran asal Kota Bogor bernama Darsono (68) mencurahkan kenangan masa lalunya ke dalam sebuah lukisan.
Tangannya yang mulai renta mencoret-coret cermin bundar menggunakan cat air hitam, membentuk sketsa wajah.
Perlahan tapi pasti, goresan itu menggambarkan sosok seperti dirinya, sang veteran kemerdekaan Indonesia.
"Ini wajah-wajah veteran, wajah orang yang sudah sepuh, dulunya gagah, perkasa. Sekarang, ya, tinggal menikmati masa tua," ujar Darsono saat berbincang dengan Kompas.com di Gedung Legiun Veteran RI, Semanggi, Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Di usianya yang tak lagi muda, Darsono masih berharap negara tidak melupakan mereka yang pernah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
“Kami dulu berjuang untuk negeri ini. Sekarang hanya berharap negara tak melupakan kami. Semoga veteran selalu mendapatkan perhatian dari pemerintah karena kami sudah tua, sudah tidak bisa berbuat apa-apa,” lanjut dia.
Darsono menceritakan pengalaman dinasnya sebagai anggota Brimob yang dimulai sejak ia berusia 19 tahun.
Dari banyak misi yang pernah dia jalani, satu peristiwa besar yang tak pernah terlupakan adalah tugas ke Timor Timur pada tahun 1975.
Kala itu, Darsono dan rekan-rekan sesama prajurit dipanggil mendadak ke markas tanpa diberi banyak penjelasan.
“Saya dikumpulkan di markas disuruh apel, tidak boleh keluar. Lalu diangkut ke Tanjung Priok masuk kapal. Ternyata, dalam perjalanan, kita baru tahu akan dikirim ke Timor Timur, keluarga pun tidak tahu,” kenang Darsono.
Pengalaman bertugas di wilayah konflik itu tak akan pernah hilang dari ingatan Darsono.
Perjalanan menuju Timor Timur memakan waktu berhari-hari. Rasa ragu kerap menyelimuti hati Darsono itu.
Setibanya di Timor Timur, Darsono dan rekan-rekan mempertaruhkan nyawa demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Akhirnya kita sampai di sana, kita menyelesaikan tugas dengan baik, pulang dengan selamat," ungkap dia.
Kini, Darsono menikmati masa tuanya di rumah sederhana yang dia bangun sekitar tahun 1991 di daerah Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Rumah itu menjadi tempat berkumpul keluarga besar, termasuk cucu-cucu yang sering mengunjunginya.
Darsono memiliki tiga anak kandung dan seorang anak angkat yang ia rawat sejak lahir bersama mendiang istrinya.
“Anak angkat saya ini perempuan, sudah 17 tahun usianya sekarang. Saya sekolahkan di jurusan analis kimia, mudah-mudahan selesai, agar tugas saya mendidiknya tuntas,” kata dia.
Meski telah menuntaskan banyak tanggung jawab sebagai seorang ayah dan veteran, satu harapan masih tersimpan dalam hatinya. Darsono berharap, ada kesejahteraan bagi para veteran.
Darsono mengatakan, tak sedikit rekan sesama veteran yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama terkait akses kesehatan.
“Harapan kami, tidak muluk-muluk. Kami hanya berharap agar ada perhatian kesejahteraan dan kesehatan kami. Kami ini sudah tua, tidak bisa berbuat banyak,” ujar dia.
Di cermin bundar yang Darsono lukis, sarat banyak makna. Setiap pahlawan, bagaimana pun, juga membutuhkan dukungan di masa tuanya.