Libatkan Petani dan Nelayan, Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Papua Cuma Telan Rp 10.000-Rp 14.000 Per Porsi

Libatkan Petani dan Nelayan, Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Papua Cuma Telan Rp 10.000-Rp 14.000 Per Porsi

KOMPAS.com - Yayasan pendidikan di Papua, Kitong Bisa Foundation (KBF) Indonesia, menjalankan uji coba Program Makan Bergizi Gratis untuk sekitar 80 anak dalam setiap pertemuan di Merauke, Papua Selatan, sejak Juli 2024.

Anak-anak yang disasar dalam uji coba tersebut adalah peserta didik di KBF Indonesia yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Manager Program Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Papua Risa Maulegi mengatakan, menu yang disajikan pihaknya mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh Indonesia Food Security Review (IFSR), sebuah lembaga yang selama ini menjadi mitra pemerintah untuk melakukan studi terkait Program Makan Bergizi Gratis.

“Menu ini mencakup beras, telur, ikan lele, sayur kacang, dan kangkung. Beberapa kali kami memberikan susu dan buah sebagai pendamping dari makanan yang disajikan,” ujar Risa dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (15/12/2024).

Untuk menyediakan makanan, KBF Indonesia memberdayakan ibu-ibu dan orangtua siswa dengan memberikan anggaran yang pencairannya dipantau secara bertahap.

Sumber pangan, seperti sayur-mayur dan lauk-pauk, diperoleh dari petani dan nelayan setempat. Dengan demikian, biaya per porsinya menjadi sangat terjangkau, yakni Rp 10.000 hingga Rp 14.000 per porsi.

Selain melakukan uji coba Program Makan Bergizi Gratis, KBF Indonesia juga melaksanakan program intervensi untuk peningkatan motivasi belajar. Tolok ukur program ini adalah peningkatan angka literasi di kalangan anak-anak didik yayasan.

Program intervensi itu diselenggarakan bersama Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua. Materi intervensi mencakup belajar baca tulis untuk mengurangi angka buta huruf.

Berkat Program Makan Bergizi Gratis, siswa dan siswi KBF Indonesia menjadi rajin mengikuti sesi-sesi kelas yayasan. Mereka pun lebih termotivasi untuk belajar baca tulis.

“Dalam waktu tiga bulan, terjadi peningkatan angka literasi hingga 33 persen. Kami melakukan ukur dan audit bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) setempat,” jelas Risa.

Risa berharap, program intervensi dan Makan Bergizi Gratis dapat terus diimplementasikan di Papua dan seluruh wilayah Indonesia bagian timur.

“Dengan begitu, kualitas sumber daya manusia (SDM) kita bisa meningkat. Ini sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” tutur Risa.

Sumber