Libur Nataru, Sleman Targetkan Kunjungan 500.000 Wisatawan
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Sleman menargetkan, kunjungan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini mencapai 350.000-500.000 pengunjung.
Destinasi wisata seperti Kaliurang, Kaliadem, Tebing Breksi, serta Candi Prambanan dan Ratu Boko diperkirakan akan menjadi pilihan utama wisatawan.
"Target di libur Nataru ini kami tetapkan 350 ribu sampai dengan 500 ribu kunjungan wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, dalam jumpa pers pada Rabu (18/12/2024).
Menurutnya, peningkatan jumlah wisatawan ini dipicu oleh momentum libur Natal dan Tahun Baru yang bersamaan dengan libur sekolah.
Ishadi menjelaskan bahwa angka target tersebut ditetapkan berdasarkan berbagai pertimbangan, termasuk faktor cuaca.
"Pertimbangannya adalah intensitas hujan. Sekarang kan hujan luar biasa, dari pagi sampai pagi kembali. Nah, itu sangat berpengaruh dalam kita menetapkan target," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa destinasi wisata alam seperti Kaliurang, Kaliadem, dan Tebing Breksi, serta destinasi budaya seperti Candi Prambanan dan Ratu Boko, tetap menjadi pilihan utama wisatawan selama periode libur Nataru.
"Destinasi utama kita itu selama beberapa tahun ini memang tidak beranjak dari lereng Merapi, Prambanan sebagai destinasi wisata candi," ungkapnya.
Tingginya intensitas hujan selama periode ini menjadikan destinasi wisata belanja, seperti mall, sebagai alternatif kunjungan bagi wisatawan di Kabupaten Sleman.
Ishadi juga menyampaikan bahwa tingkat keterisian hotel, baik bintang maupun non-bintang, berada pada kisaran 70 persen hingga 85 persen.
Selain itu, Ishadi mencatat bahwa akan ada sekitar 80 event yang digelar untuk memeriahkan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kabupaten Sleman.
Dari jumlah tersebut, 50 persen di antaranya akan dilaksanakan pada 31 Desember 2024, mulai siang hingga malam pergantian tahun.
"Tercatat tidak kurang dari 25 event akan mengadakan pesta kembang api saat pergantian tahun, yang tersebar di seluruh Sleman, di mana 60 persen di antaranya diselenggarakan di kawasan tengah Sleman," pungkasnya.