Lima Hari Berlalu, Masih Ada Korban Kebakaran Glodok Plaza yang Belum Ditemukan...
JAKARTA, KOMPAS.com - Empat hari sudah pencarian korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat, dilakukan. Namun, hingga Minggu (19/1/2025), belum semua korban hilang dalam kebakaran tersebut ditemukan.
Dari 14 orang yang dilaporkan hilang, petugas baru mengevakuasi delapan jasad korban kebakaran.
Petugas pemadam kebakaran (damkar) mengaku mengalami kesulitan dalam pencarian korban.
Padahal, Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan, pemadaman sudah benar-benar selesai.
Bahkan, tim pemadam kebakaran juga sudah menetralisasi wilayah yang berbahaya usai kebakaran yang terjadi pada Rabu (15/1/2025).
Pencarian korban terkendala karena banyaknya tumpukan puing di gedung Glodok Plaza, terutama di lantai delapan.
Tumpukan puing itu berasal dari reruntuhan lantai sembilan gedung Glodok Plaza yang roboh.
"Lantai sembilan kan ambruk, roboh gitu. Nah, itu menimpa lantai delapan," ucap Satriadi saat diwawancarai wartawan, Minggu (19/1/2025).
"Ada material-material yang agak sulit, karena memang banyak besi-besi dan juga bekas-bekas bangunan reruntuhan bangunan. Jadi itu menghalangi kami untuk langsung evakuasi korban," tambah Satriadi.
Banyaknya tumpukan puing dan masih adanya potensi bangunan roboh bukan hanya menghambat pencarian korban, melainkan juga membahayakan petugas.
"Proses pencarian korban terhambat reruntuhan, kalau kita masuk lagi membahayakan," ungkap Tim DVI Polda Metro Jaya, dr Imam saat diwawancarai awak media di lokasi, Minggu.
Meski demikian, pencarian korban terus dilanjutkan.
Pada Minggu (19/1/2025), pengelola Gedung Glodok Plaza mulai membersihkan puing bekas kebakaran. Pembersihan oleh pengelola gedung dilakukan di lantai 2, 1, GF, dan LGF.
"Kebetulan kita punya kios selain yang terbakar itu, dari lantai tujuh sampai lantai LGF yang tidak terdampak kebakaran, tapi terdampak juga akibat dari banyaknya debit air yang jatuh ke bawah, sehingga merusak seluruh plafon," ucap pengelola Gedung Glodok Plaza Angga Aditya saat diwawancarai awak media di lokasi, Minggu (19/1/2025).
Plafon yang roboh, kata Angga, sebagian besar berada di kooridor utama, sedangkan sebagian lagi di lapak penyewa.
Dalam upaya pembersihan puing, pengelola gedung menerjunkan 50 petugas untuk membantu pemadam kebakaran dan pihak kepolisian.
"Penyisiran dari petugas kita in-house, internal didampingi dengan keamanan juga, dengan perizinan tentunya dengan APD yang memadai, melakukan pembersihan terutama yang puing-puing besar dulu," tambah Angga.
Selain puing, pengelola gedung juga akan membersihkan air sisa pemadaman yang masih menggenang di lokasi.
"Jadi, fokus kita pertama ini pembersihannya itu adalah penggiringan air dan pembuangan puing-puing besar," tutur dia.
Pencarian korban pada Minggu (19/1/2025) pun tak membuahkan hasil. Hingga Sabtu (18/1/2025), total ada delapan jenazah korban kebakaran yang sudah dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
Namun, dari delapan jenazah yang sudah ditemukan, belum ada satu pun yang teridentifikasi.
"Kalau untuk korban yang teridentifikasi di rumah sakit karena masih menunggu data dari Antemortem, jadi masih belum," ucap Imam.
Imam mengatakan, delapan jenazah yang ditemukan tidak dalam kondisi utuh, namun hanya potongan tubuh saja.
Jauhari (29), suami dari salah satu korban hilang dalam kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, berharap, pencarian korban terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan.
"Saya sih berharapnya sampai ketemu semua," ujar Jauhari saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Minggu (19/1/2025).
Jauhari menyadari, tempat kejadian perkara (TKP) yang kini dipenuhi puing menyulitkan petugas menemukan keseluruhan korban kebakaran.
Meski begitu, Jauhari tetap berharap istrinya yang hingga kini belum kembali dari kebakaran, Ade Aryati (29) bisa ditemukan.
"Saya berharap, walau sekecil apa pun ada mukjizat yang penting ketemu dulu," tambah Jauhari.
Ade Aryati sendiri bekerja sebagai kasir di diskotek Golden Crown Tyara Glodok Plaza. Sejak peristiwa kebakaran itu hingga saat ini, Ade Aryati belum juga pulang ke rumah.
Sementara, Jauhari begitu setia menanti istrinya. Setiap hari, Jauhari datang ke Glodok Plaza untuk menyaksikan petugas pemadam kebakaran dan pihak kepolisian mencari dan mengevakuasi korban.
Jauhari meyakini, dari delapan jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang sudah ditemukan, tak ada satu pun jasad istrinya.
"Kalau dari delapan yang ketemu, saya bilang sih bukan. Dia pakai cincin dua di tangan kiri dan kalung," terang Jauhari.