Linimasa Kepala Perpus UIN Makassar Bangun Pabrik Uang Palsu di Kampus

Linimasa Kepala Perpus UIN Makassar Bangun Pabrik Uang Palsu di Kampus

Polisi mengatakan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim alias AI merupakan otak sindikat uang palsu. Rencana operasi percetakan dan peredaran uang palsu itu dimulai sejak 2010

"Jadi, kalau dari hasil interogasi yang pertama, pemeriksaan pertama, kita mulai dari awal ya, timeline pembuatan dan peredaran uang palsu ini dimulai dari Juni 2010, udah lama ini," ucap Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan saat konferensi pers di Mapolres Gowa, dilansir detikSulsel, Kamis (19/12/2024).

Yudhiawan tidak menjelaskan aktivitas perencanaan uang palsu yang dimaksud setelah 2010. Dia juga tidak merinci peran tersangka yang terlibat selama periode waktu perencanaan operasi uang palsu dilakukan.

"Sampai dengan Juni 2022 kembali lagi untuk merencanakan, kemudian Juli 2022 merencanakan lagi pembuatan dan mempelajari lagi. Jadi kalau dilihat dari sekarang, perencanaan pembuatan ini dimulai dari 2022. Kalau 2010 ini masih tahap pengenalan," paparnya.

Pada Oktober 2022, mesin cetak uang palsu dan pemesan kertas untuk uang palsu dimulai. Produksi uang palsu baru dimulai pada tahun ini dengan komunikasi dilakukan para tersangka lewat grup WhatsApp (WA).

"Kemudian 2024 kemarin bulan Mei sudah mulai produksi, kemudian sekitar Juni ini sudah ketemu di antara mereka dan juga ada saling bekerja sama di antara mereka juga bagaimana nanti proses pembuatan dan diviralkan melalui grup WA. Jadi ditawar-tawarkan di grup," ucap Yudhiawan.

Pada September 2024, mesin cetak uang palsu diangkut di dalam kampus UIN Alauddin Makassar di Kabupaten Gowa. Mesin cetak dimasukkan ke dalam kampus atas keterlibatan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim (AI).

"Sekitar bulan September 2024, ini berkomunikasi dengan AI untuk mengangkut peralatan untuk kemudian mulai membuat uang palsu di TKP 2 (dalam kampus UIN)," tuturnya.

"Minggu kedua November 2024 ini sudah mulai peredaran uang palsu senilai Rp 150 juta, nilai nominal di situ. Kemudian ada juga menyerahkan uang palsu Rp 250 juta," papar Yudhiawan.

Baca selengkapnya di sini.

Lihat juga video 2 ASN Pemprov Sulbar Terlibat Kasus Sindikat Uang Palsu UIN Makassar

[Gambas Video 20detik]

Sumber