Lo Kheng Hong hingga BlacRock Manfaatkan Koreksi IHSG, Investor Ritel Punya Peluang?
Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan seperti Lo Kheng Hong, Low Tuck Kwong, hingga institusi global seperti Vanguard dan BlacRock memanfaatkan momen koreksi IHSG untuk memperbesar kepemilikan di saham-saham dengan valuasi menarik.
Lo Kheng Hong, misalnya, mencuri perhatian dengan muncul ke dalam daftar 20 besar pemegang saham Bank Danamon. Sosok berjuluk Warren Buffett Indonesia itu menduduki posisi investor individu terbesar BDMN hingga akhir periode November 2024.
Sementara itu, Vanguard dan BlackRock menjadi dua investor yang rajin menambah kepemilikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) saat perseroan dilanda tekanan aliran keluar modal asing.
Head Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan para investor besar cenderung menggunakan koreksi sebagai kesempatan untuk membeli saham dengan valuasi terdiskon.
Emiten dengan fundamental solid juga menjadi incaran utama para investor, yang mencerminkan keyakinan bahwa pelemahan IHSG hanya bersifat sementara.
"Investor masih percaya akan prospek jangka panjang," ujarnya saat dihubungi Bisnis pada Senin (23/12/2024).
Menurut Sukarno, investor ritel juga dapat memanfaatkan situasi saat ini tetapi dengan sejumlah catatan. Salah satunya menunggu momentum yang tepat. Investor ritel disebut dapat menanti adanya sinyal teknikal atau sentimen positif, baik dari perkembangan eksternal maupun kebijakan domestik.
Dia menyampaikan investor ritel juga disarankan tetap berinvestasi di saham-saham dengan fundamental solid. Ketika sentimen positif muncul, investor ritel dapat segera mengambil langkah beli untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga saham.
"Tetap fokus pada saham yang memiliki fundamental yang baik. Jika sudah ada sentimen positif yang cukup kuat baru bisa strong buy," ucap Sukarno.
Di sisi lain, sektor infrastruktur, kesehatan, dan konsumer dinilai sebagai sektor defensif yang tahan terhadap tekanan ekonomi. Emiten di sektor ini juga memiliki prospek jangka panjang yang solid, sehingga cocok untuk investor mengelola risiko di tengah volatilitas pasar.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai bahwa secara teknikal, IHSG kini mampu mengalami teknikal rebound dari batas terendahnya, baik secara pola saluran menurun alias down channel maupun descending broadening wedge pattern.
Dengan kondisi itu, IHSG berpeluang mematahkan tren negatif yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir sehingga mampu parkir di zona positif pada akhir tahun.
“IHSG berpotensi mengalami santa claus rally dan window dressing di sisa hari bulan ini, sehingga kinerja Desember bisa kembali ke zona positif. Dengan begitu, IHSG dapat mematahkan tren negatif saat ini,” ucapnya.
Disclaimer Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.