Luthfi Beberkan Langkah Atasi Sederet Masalah di Ujung Timur Jateng
Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2 Ahmad Luthfi membeberkan sejumlah langkah mengatasi sederet permasalahan di wilayah ujung timur Jateng. Beragam masalah itu mulai dari rendahnya harga jual ikan hingga pendangkalan muara.
Hal tersebut disampaikan Luthfi merespons jawaban Cagub nomor urut 1 Andika Perkasa dalam debat Pilkada Jateng 2024. Luthfi awalnya menjelaskan soal kondisi salah satu desa yang letaknya di ujung Timur Jateng.
"Ujung Timurnya Jateng itu ada apa? Di sana itu ada Desa namanya Desa Temparak," kata Luthfi.
Desa tersebut ditempati oleh warga yang mayoritasnya berprofesi sebagai nelayan. Sayangnya, kata Luthfi, warga menghadapi berbagai masalah yang harus segera diatasi.
"Ada desa yang di situ adalah nelayan. Nelayan kita kebanyakan banyak masalahnya yang harus kita openi dari pendangkalan muara, solar bersubsidi, harga ikan kembung cuman Rp 3.000. Ini lah permasalahan-permasalahan dari ujung kita tahu sebagai seorang pemimpin," ujarnya.
Luthfi menekankan seorang pemimpin mesti hadir di tengah masyarakat. Menurutnya, tak perlu menjadi orang hebat untuk menjadi pemimpin.
"Konsep ini yang akan kita laksanakan bahwa ke depan pimpinan itu tidak perlu hebat tetapi dia bisa bermanfaat bagi orang lain. Dia tahu masyarakat kita yang paling bawah, dia tahu masyarakat di tengah-tengah kita dan kita selalu tampil di tengah-tengah masyarakat dalam kita ngopeni dan ngelakoni," ucapnya.
Merespons jawaban Luthfi, Andika Perkasa mengaku tak mengetahui desa yang diceritakan Luthfi. Namun, Andika memastikan pihaknya telah menyiapkan berbagai program untuk para nelayan Jateng.
"Terima kasih Mas Luthfi atas masukannya. Terus terang, saya tidak terlalu tahu nama desa di timur yang Mas Luthfi sebut. Iya, nggak apa, saya ingin jujur saja. Tetapi, seperti yang saya sampaikan tadi, secara teknologi kita sudah bisa bahkan kami juga punya program-program untuk membekali para nelayanan apabila mereka melaut," kata Andika.
Andika juga berbicara mengenai fasilitas internet satelit komunikasi (satkom) yang telah masuk dalam anggaran ke depan. Dia menyebut pemerintah mesti memastikan ada kompetisi bagi penyedia layanan internet.
"Itu sangat memungkinkan dengan fasilitas internet satkom atau satelit komunikasi yang secara teknologi sudah ada dan secara anggaran pun sudah masuk 5 tahun ke depan. Kita juga punya pilihan untuk memastikan ada kompetisi terhadap provider-provider internet yang sifatnya mobile karena mobile memerlukan perangkat yang agak berbeda," imbuhnya.