Luthfi Blusukan ke Pasar Burung Karimata, Pedagang Curhat Sepi Pengunjung

Luthfi Blusukan ke Pasar Burung Karimata, Pedagang Curhat Sepi Pengunjung

Calon Gubernur Jawa Tengah, nomor urut 2 Ahmad Luthfi blusukan dan menyapa warga di Pasar Burung Karimata, Semarang. Luthfi pun mendengarkan curhatan pedagang yang ingin pasar itu kembali ramai.

Pantauan detikcom, Luthfi tiba di Pasar Burung Kartini di Jalan Dokter Cipto No.121a, Rejomulyo, memakai kemeja biru. Luthfi langsung menyalami warga dan berbincang mengenai kondisi Pasar Burung ini.

Salah satu pedagang, Kadar mengungkapkan kondisi Pasar Burung Karimata kini memprihatinkan. Menurutnya, pasar ini tidak seramai dulu sebelum pandemi COVID-19.

"Pasarnya sepi sekarang, udah jarang orang yang ke sini sejak COVID, sampai sekarang tambah sepi," ujar Kadar ke Ahmad Luthfi, Jumat (1/11/2024).

Kadar mengungkapkan dirinya harus membayar biaya retribusi untuk sewa tempat jualan per harinya meski kondisi pasar sepi. Biaya retribusi tersebut harus dia bayar meski toko tutup.

"Tempatnya sewa, Rp 9.400 sehari, kalau tutup tetap bayar, ndak ada liburnya, jualan ndak jualan tetap bayar karcis, " ungkapnya.

"‘Pak Luthfi, moga-moga seandainya jadi bisa mengangkat pendapatan dari pedagang," imbuhnya.

Sementara itu, Koordinator Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar Karimata Kota Semarang, Jiman Riyanto mengungkap alasan sepinya pengunjung Pasar Burung. Salah satunya karena adanya persaingan pasar online.

"Sekarang banyak pasar online jadi orang jarang berkunjung ke sini," tuturnya.

Dia berharap Ahmad Luthfi ke depan bisa membantu pedagang untuk meningkatkan daya saing atau menata dua metode offline dan online agar bisa berjalan beriringan.

"Harapanya pengunjung yang datang kembali seperti semula, ramai lagi," kata Jiman yang diamini para pedagang.

Sementara itu, Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menampung berbagai persoalan yang disampaikan para penjual burung. Dia berinisiatif untuk kembali menggalakkan perlombaan burung seperti yang pernah dilakukannya saat menjadi Kapolda Jawa Tengah.

"Saya tekankan untuk bikin lomba kembali, (seperti) Kapolda Cup, selama saya menjabat (Kapolda), 4 kali ada lomba itu ramai," jelasnya.

Lebih lanjut, Ahmad Luthfi merencanakan pelatihan online untuk para pedagang dengan pembentukan klaster terlebih dahulu. Tiap klaster diisi oleh pedagang dengan jenis produk yang sama. Hal itu akan dinilai meningkatkan daya saing pedagang di era digital sebagaimana sekarang.

Perihal retribusi yang dikeluhkan pedagang, hal itu merupakan kewenangan Pemkot Semarang. Dia nanti akan mencarikan solusi agar tidak memberatkan.

"Jika deberikan amanah memimpin Jateng, akan saya komunikasikan. Jangan memberatkan pedagang," katanya.

Sumber