Macron: 2 Warga Perancis-Israel Termasuk Sandera Pertama yang Dibebaskan Hamas
PARIS, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan pada Jumat (17/1/2025), warga negara Perancis-Israel Ofer Kalderon dan Ohad Yahalomi termasuk dalam kelompok sandera pertama yang dibebaskan oleh Hamas setelah gencatan senjata Gaza.
Dikutip dari kantor berita AFP, pengumuman Macron muncul usai kantor PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pembebasan sandera yang ditawan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel diperkirakan akan dimulai pada Minggu (19/1/2025).
"Rekan warga kami Ofer Kalderon dan Ohad Yahalomi ada dalam daftar 33 sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan Gaza," kata Macron dalam sebuah unggahan di media sosial.
"Kami terus bergerak tanpa henti untuk memastikan mereka kembali ke keluarga mereka," tulisnya.
Sebagaimana diberitakan Reuters, Kabinet Israel akan bertemu untuk memberikan persetujuan akhir atas kesepakatan dengan kelompok Hamas untuk gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera.
Namun, di Gaza, pesawat tempur Israel terus melakukan serangan dan Dinas Darurat Sipil mengatakan pada Jumat, sedikitnya 101 orang, termasuk 58 wanita dan anak-anak, telah tewas sejak kesepakatan tersebut diumumkan.
Dengan adanya perpecahan yang sudah berlangsung lama di antara para menteri, Israel menunda pertemuan yang diharapkan pada Kamis agar kabinet memberikan suara pada pakta tersebut.
Namun Israel menyalahkan Hamas atas penundaan tersebut. Hamas mengatakan bahwa mereka berkomitmen pada kesepakatan tersebut.
Namun pada Jumat dini hari, kantor Netanyahu mengatakan persetujuan sudah dekat dan kabinet keamanan terbatas bakal bertemu pada Jumat hari ini sebelum rapat kabinet penuh untuk meratifikasi kesepakatan yang akan diadakan kemudian.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diberitahu oleh tim negosiasi bahwa kesepakatan telah dicapai pada kesepakatan untuk membebaskan para sandera," terang kantornya dalam sebuah pernyataan.