Mahasiswa di Purwokerto Buat Pohon Natal dari Sususan Ratusan Skripsi
PURWOKERTO, KOMPAS.com - Cara unik dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Yos Sudarso Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dalam menyambut Natal.
Mereka bergotong-royong membuat pohon natal dari sususan ratusan arsip skripsi dan tugas akhir dengan tinggi 3 meter dan diameter 1,5 meter.
Ketua STIKOM Yos Sudarso Romanus Edy Prabowo mengatakan, sengaja memanfaatkan arsip skripsi dan tugas akhir sebagai bentuk kecintaan terhadap lingkungan.
"Ini bagian dari kesadaran lingkungan. Kami tidak membeli pohon natal yang baru atau pohon natal yang besar karena biasanya terbuat dari plastik. Kami concern dengan itu," kata Romanus kepada wartawan, Jumat (20/12/2024).
Skripsi tersebut merupakan hasil karya para mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi, Teknik Informatika, Teknik Multimedia dan Jaringan, serta Komputerisasi Akuntansi.
Romanus menjelaskan, pohon natal dari susunan skripsi itu sebagai simbol bahwa mahasiswa dapat berkontribusi bagi bangsa.
"Ini menggambarkan bahwa skripsi mahasiswa bisa menginspirasi. Ada semangat untuk menjadikan dunia lebih baik, serta semangat perdamaian. Semangat bahwa mahasiswa dapat berkontribusi bagi kemajuan Indonesia," ujar Romanus.
Pohon natal yang menjulang tinggi, kata Romanus, juga menyiratkan harapan tinggi untuk Indonesia yang lebih baik.
"Kami punya harapan yang tinggi bahwa Indonesia bisa menjadi lebih baik dan dalam lingkup yang lebih kecil STIKOM juga bisa menjadi lebih baik. Saya kira ini bisa menjadi inspirasi untuk kita semua bahwa kita bisa membangun perdamaian untuk Indonesia yang lebih baik," kata Romanus.
Sementara itu, Ketua Panitia Natal 2024 STIKOM Yos Sudarso Rosa Ratri Kusuma menyampaikan, pembuatan pohon natal ini hanya memerlukan waktu satu hari.
"Ada sekitar 20 mahasiswa-mahasiswi yang antusias menyusun pohon natal dari arsip-arsip tugas akhir ini. Mereka belajar bekerja sama dan gotong-royong dalam pembuatan pohon natal ini," tutur Rosa.
Menurut Rosa, pohon natal itu dibuat oleh para mahasiswa dari lintas agama. Hal itu sebagai cerminan toleransi dan mempererat persatuan mahasiswa STIKOM Yos Sudarso yang berasal dari beragam daerah di Indonesia.