MAKI Minta DPR Tak Sandera Capim KPK saat Seleksi: Jangan Transaksional
Seleksi calon pimpinan (capim) KPK dan calon Dewas KPK akan masuk ke tahapan fit and proper test di DPR. Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) berharap tahapan tersebut tidak diisi dengan transaksional terselubung.
"DPR jangan menyandera mereka dengan transaksional misalnya ‘kalau saya pilih jangan kamu nangkap DPR ya’," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman saat dihubungi, Sabtu (9/11/2024).
Saat ini terdapat 10 calon pimpinan KPK dan 10 calon Dewas KPK. Nama-nama mereka yang telah dikirim Presiden ke-7 Joko Widodo telah disetujui Presiden Prabowo Subianto untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya berupa fit and proper test di DPR.
Boyamin mengatakan DPR harus mampu memilih calon pimpinan KPK yang memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi. Dia berharap pimpinan KPK yang baru nanti merupakan sosok yang berani dan tidak mudah berkompromi.
"Saya ingin pimpinan KPK itu gaspol, rem blong, tapi beberapa kasus bahkan periode sekarang itu 5 pimpinan menurut saya jadi tukang ngerem atau punya agenda sendiri bahkan yang itu melemahkan pemberantasan korupsi," jelas Boyamin.
Di satu sisi Boyamin mengaku skeptis terhadap rekam jejak 10 calon pimpinan KPK saat ini. Menurutnya, para peserta yang tersisa ini bukan sosok yang selama ini vokal dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Boyamin melontarkan istilah The Dream Team saat ini belum terlihat dari 10 orang calon pimpinan KPK yang tersisa. Namun, ia tetap berharap DPR tetap bisa memilih lima orang pimpinan KPK periode 2024-2029 yang bisa saling melengkapi.
"Dari 10 ini belum akan menghasilkan tim impian kaya istilahnya basket ini the dream team, belum menampakkan itu kalau nanti dipaksakan kepilih 5 orang belum the dream team. DPR saya berharap apapun dari 10 ini kepilih lima menjadi saling melengkapi. Jangan sampai nanti masing-masing saling ngerem," katanya.
Berikut daftar nama capim dan cadewas KPK
Agus Joko Pramono (Wakil Ketua BPK periode 2019-2023)2. Ahmad Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman periode 2016-2020)3. Djoko Poerwanto (Kapolda Kalteng)4. Fitroh Rohcahyanto (Mantan Direktur Penuntutan KPK)5. Ibnu Basuki Widodo (Hakim Pengadilan Tinggi Manado)6. Ida Budhiati (Mantan Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu)7. Johanis Tanak (Wakil Ketua KPK periode 2019-2024)8. Michael Rolandi Cesnanta Brata (Mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI)9. Poengky Indarti (Mantan Komisioner Kompolnas)10. Setyo Budiyanto (Irjen Kementan)
Benny Jozua Mamoto (Mantan Ketua Harian Kompolnas)2. Chisca Mirawati (Anggota Asosiasi Bank Asing)3. Elly Fariani (Mantan Inspektur Jenderal Kemkominfo)4. Gusrizal (Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin)5. Hamdi Hassyarbaini (Presiden Komisaris Superbank)6. Heru Kreshna Reza (Komisaris Independen PT Asuransi Kredit Indonesia)7. Iskandar Mz (Mantan Direkur Tindak Pidana Korupsi Mabes Polri)8. Mirwazi (Kabid Pemberantasan Narkoba BNN Aceh)9. Sumpeno (Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta)10. Wisnu Baroto (Staf Ahli Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum)
Simak juga Video Jokowi Tunggu Administrasi Setneg Sebelum Kirim
[Gambas Video 20detik]