Malam Ini, Bawaslu Panggil Suswono Buntut Guyonan Kartu Janda

Malam Ini, Bawaslu Panggil Suswono Buntut Guyonan Kartu Janda

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) memanggil calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta nomor urut 1, Suswono, untuk memberikan klarifikasi terkait guyonannya tentang "kartu janda".

Pemanggilan terhadap Suswono ini dijadwalkan berlangsung di kantor Bawaslu Jakarta, Jalan MT Haryono, Pancoran pada Rabu (6/11/2024) malam.

"Iya betul. Kami undang kepada Pak Suswono untuk kita klarifikasi, malam ini," kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jakarta, Benny Sabdo, saat dikonfirmasi Kompas.com.

Benny menjelaskan, klarifikasi terhadap Suswono itu dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat yang mengatasnamakan kelompok Betawi Bangkit.

"Yang melaporkan itu mengatasnamakan Betawi Bangkit, itu yang melaporkan Pak Suswono," kata Benny.

Bawaslu ingin menelusuri apakah pernyataan Suswono itu melanggar aturan kampanye atau etika yang berlaku dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

"Ini sedang kita tangani. Kami lakukan klarifikasi kepada pelapor, saksi, dan para pihak terkait," ucap Benny.

Untuk diketahui, guyonan soal "kartu janda" itu disampaikan Suswono saat acara deklarasi bersama relawan Bang Japar pada beberapa waktu lalu.

Suswono berjanji akan memperhatikan anak yatim dengan menambah kartu yatim sebagai prioritas dalam program Kartu Jakarta Maju (KAMU) yang diusung bersama Ridwan Kamil.

Sambil mencairkan suasana, dia sempat berkelakar tentang "kartu janda" dan menyarankan agar janda kaya yang tidak mendapatkan bantuan menikah dengan pemuda pengangguran.

Terkait hal itu, Suswono, yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyatakan tidak berniat menyinggung pihak mana pun, termasuk menyindir status janda atau tokoh agama.

"Saya akui jika guyonan tersebut kurang tepat dan bijaksana. Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya," kata Suswono dalam keterangannya, Senin (28/10/2024).

Menurut Suswono, meskipun guyonan tersebut dimaksudkan untuk menekankan pentingnya kepedulian pada anak yatim dan janda, dia menyadari bahwa penyampaiannya tidak tepat.

Sumber