Malam Mencekam di Semarang karena Jebolnya Tanggul Sungai Klegung

Malam Mencekam di Semarang karena Jebolnya Tanggul Sungai Klegung

UNGARAN, KOMPAS.com - Selasa (10/11/2024) malam menjadi salah satu hari yang tak akan dilupakan oleh Kartika Mawar Sari.

Perempuan berusia 31 tahun warga Dusun Ngendo Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tersebut menjadi salah satu korban langsung dari banjir akibat tanggul jebol.

Malam itu, sekitar pukul 18.30 WIB saat hujan tak begitu deras, tanggul Sungai Klegung sepanjang kurang lebih 10 meter yang berada di dekat rumahnya jebol.

Dia mengaku sempat ketakutan dan tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan barang-barang yang ada di rumahnya.

"Awalnya itu seperti hujan biasa, lalu terdengar suara gemuruh sangat keras. Tiba-tiba, tak selang lama air mulai masuk ke rumah," ujarnya, Rabu (11/12/2024).

Menurut Kartika, tak sampai 10 menit setelah air pertama masuk ke rumah, air langsung meninggi. Bahkan sampai ke perut.

"Saya langsung menyelamatkan anak-anak. Takut kalau terjadi apa-apa, karena tak hanya menggenang tapi arusnya juga sangat deras," ungkapnya.

Kartika mengatakan, barang-barang miliknya yang berada di luar rumah juga sempat hanyut. Di antaranya 28 tong aspal, sepeda motor, dan barang-barang lain.

"Memang tidak jauh hanyutnya, tapi membuat takut," ungkapnya.

Kejadian banjir bandang ini adalah yang pertama kali dialaminya.

"Kalau dulu-dulu memang pernah banjir, tapi paling semata kaki dan tidak tinggi. Kalau semalam itu tinggi sekali dan ada lumpur dan batu-batu," paparnya.

Meski begitu, lanjut Kartika, dirinya dan keluarga memilih tidak mengungsi.

"Memang saat hujan semalam, sempat mengamankan diri ke rumah saudara yang ada di seberang sungai. Tapi malam harinya langsung balik ke rumah untuk mengamankan barang-barang," ujarnya.

"Tadi pagi langsung bersih-bersih rumah, banyak lumpur yang masuk. Dibantu relawan dan ada petugas tadi, sekarang sudah lumayan bersih dan semoga tidak ada hujan deras lagi," ungkap Kartika.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan sebanyak 249 warga terdampak jebolnya tanggul di Sungai Klegung tersebut.

"Tapi tidak ada warga yang mengungsi, semalam hanya mengamankan diri dan selanjutnya sudah kembali ke rumah," ujarnya.

"Saat ini kami fokus pada penanganan darurat, yakni pembangunan tanggul darurat agar air tak lagi meluap. Selain itu juga untuk kebutuhan konsumsi, juga telah dibangunkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang tidak bisa memasak," kata dia.

Menurut Alex, setelah dilakukan pembersihan material dan lumpur yang masuk ke rumah, pada Kamis (12/12/2024) akan dilakukan pembersihan material yang berada di jalanan.

"Material yang di jalan tersebut yang merusak rumah warga, besok dibersihkan total. Untuk masa tanggap darurat, akan diberlakukan secara fleksibel hingga beres semua," pungkasnya.

Sumber