Manaker Yassierli Targetkan Buka 1 Juta Lapangan Kerja Baru dalam 1 Tahun
KARANGANYAR, KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya menciptakan lapangan kerja baru yang dapat menyerap hingga 1 juta tenaga kerja setiap tahun.
Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dalam pembukaan pekan wirausaha Sragen-Karanganyar dengan tema "Bangkit Bersama, Wujudkan Peluang Baru" di Mabes Convention Center (MCC) Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (11/11/2024).
Yassierli mengatakan, tenaga kerja yang diserapkan untuk kebutuhan lapangan kerja baru adalah mereka yang benar-benar sudah siap bekerja.
"Penciptaan lapangan kerja baru. Angka yang kita create orang-orang atau kemudian yang siap untuk bekerja, memiliki training siap untuk bekerja sampai target kita 1 juta satu tahun," kata Yassierli.
Untuk menciptakan tenaga kerja yang siap bekerja, kata Yassierli, pemerintah melakukan kerja sama dengan pengusaha maupun perusahaan swasta lainnya.
Salah satunya dengan PT HM Sampoerna melalui kegiatan pekan wirausaha Sragen-Karanganyar yang diikuti 250 peserta mantan karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Mereka mendapatkan pelatihan, pendampingan hingga membuka akses kemitraan dengan waralaba di Tanah Air.
"Jadi ini sudah ada 250 ya berarti masih kurang 999.750. Ini akan kita kejar ke depan," ujar Yassierli.
Selain itu, Yassierli menambahkan, pemerintah juga memiliki program meningkatkan produktivitas nasional. Program ini mendorong perusahaan meningkatkan produktivitasnya dan berdaya saing.
"Dan yang kedua kami dari kementerian tentu juga ada program untuk penciptaan lapangan kerja baru dan ada program meningkatkan produktivitas nasional. Ini nanti akan kerja sama dengan pengusaha, perusahaan-perusahaan bagaimana perusahaan kemudian meningkatkan daya saing nasionalnya, produktivitasnya meningkat," sambung dia.
Lebih lanjut, Yassierli mengatakan, pemerintah akan mengoptimalkan balai latihan atau balai vokasi untuk menciptakan tenaga kerja yang siap di dunia kerja.
"Kami akan mengoptimalkan balai latihan atau balai vokasi yang kita miliki. Mungkin nanti siang kami juga ada kegiatan dan salah satunya bagiamana kita memastikan pelatihan-pelatihan vokasi yang kami kelola itu juga efektif, tepat sasaran matching dengan kebutuhan industri, sehingga kita berharap bisa bersinergi," ungkap dia.
Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Dasar dan Menengah untuk melihat kembali tentang kurikulum vokasi. Hal ini untuk mendukung penciptaan tenaga kerja yang siap dalam dunia kerja.
"Program yang lain saya juga akan koordinasi dengan Kementerian Dasar dan Menengah untuk mencoba melihat kembali kurikulum vokasi seperti apa. Dan ini membutuhkan kolaborasi dua kementerian. Intinya ini prioritas kita dalam 100 hari ini," tambahnya.