Maraknya Kekerasan Seksual Anak dan Perempuan Jadi Motivasi Kelly Tandiono Lari di Lombok

Maraknya Kekerasan Seksual Anak dan Perempuan Jadi Motivasi Kelly Tandiono Lari di Lombok

LOMBOK, KOMPAS.com - Maraknya kekerasan seksual yang terjadi terhadap anak dan perempuan saat menempuh jarak jauh untuk mengambil air bersih di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi alasan model Kelly Tandiono tergerak ikut kegiatan lari amal “Jelajah Timur 2024” yang diselenggarakan Yayasan Plan International Indonesia di Lombok. 

Kelly mengaku mendengar cerita tentang kondisi Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah yang sejak dulu mengalami krisis air bersih karena terletak di samping Teluk Kelongkong yang bermuara ke Samudera Hindia.

“Jadi kita pas ngobrol di sana sama warga dan anak-anak di sana, mereka bilang, kita tuh kayak susah banget cari air minum harus berjam-jam untuk ambil air,” ujar Kelly saat ditemui di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Sabtu (26/10/2024).

Kelly mengaku terenyuh ketika mengetahui banyak anak perempuan yang putus sekolah karena harus mengambil air bersih bagi keluarga mereka.

“Banyak wanita, anak-anak, yang mereka tidak sekolah dan kebanyakan mereka yang ambil airnya bukan yang laki, karena laki yang pencari nafkah di rumah,” lanjut dia.

Ketika mengambil air, anak-anak dan perempuan ini kerap mengalami kekerasan seksual. 

“Kebanyakan perempuan dan wanita yang ambil air bersih dan di tengah jalan karena itu agak enggak aman, jadi suka ada kekerasan seksual ke mereka. Saya sedih karena itu,” kata Kelly lagi.

Oleh karenanya, Kelly mengaku sangat senang mendapat kesempatan untuk lari dengan tujuan amal yang hasilnya akan disalurkan untuk penyediaan akses air bersih di Lombok. 

Dalam kegiatan Jelajah Timur 2024 ini, Kelly menantang dirinya lari sejauh 50 kilometer, dari Desa Terara, Lombok Timur, menuju titik akhir di Kuta Mandalika, Lombok Tengah.

Meski sudah terbiasa lari dan berolahraga, Kelly mengaku cukup gugup mengikuti kegiatan lari ini.

“Aku juga belum pernah lari 50 kilometer dan begitu jauh di tengah malam. Pastinya agak deg-degan, tapi aku tahu karena kita melakukan hal ini untuk tujuan baik pasti dijaga sama yang di atas,” kata dia lagi.

Adapun Kelly dan 79 pelari lainnya tergabung dalam kegiatan lari amal “Jelajah Timur 2024” yang diselenggarakan oleh Yayasan Plan International Indonesia.

Melalui acara ini, para pelari akan dikenalkan untuk kemudian memperkenalkan wilayah-wilayah NTB yang masih mengalami krisis air bersih.

Para pelari juga membuka tabungan donasi bagi masyarakat yang ingin ikut menyediakan sarana dan akses air bersih kepada anak-anak dan perempuan di NTB. Donasi ini dapat diakses melalui link yang tersedia di profil media sosial masing-masing pelari.

Sumber