Massa Pendukung Ricuh, Debat Paslon Pilkada Purbalingga Sempat Terhenti

Massa Pendukung Ricuh, Debat Paslon Pilkada Purbalingga Sempat Terhenti

PURBALINGGA, KOMPAS.com- Acara debat publik antar pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Purbalingga yang berlangsung di Hotel Grand Braling pada Sabtu malam (2/11/2024) mengalami kericuhan.

Debat tersebut diikuti oleh dua paslon, yaitu paslon nomor urut satu, Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra Farizal (Tiwi-Hendra), dan paslon nomor urut dua, Fahmi Muhammad Hanif-Dimas Prasetyahani (Fahmi-Dimas).

Pertandingan debat berlangsung ketat dengan tensi yang tinggi, hingga sempat terhenti pada menit ke-130 karena terjadi ketegangan dan kontak fisik antara massa pendukung di dalam ruangan.

Menyikapi situasi tersebut, polisi yang berjaga di lokasi segera merespons dengan membentuk pagar betis untuk memisahkan kedua kelompok pendukung, didukung oleh TNI dan petugas keamanan KPU, agar tidak terjadi bentrokan.

Setelah ketegangan mereda, debat yang sempat terhenti akhirnya dilanjutkan oleh moderator.

Kapolres Purbalingga, AKBP Rosyid Hartanto, turut membagi jadwal kepulangan massa pendukung masing-masing paslon untuk mengurai kerumunan.

“Setelah ini, kami juga akan melaksanakan patroli secara terus-menerus untuk memantau situasi, menghindari penumpukan massa maupun potensi adanya provokasi antara pendukung paslon,” tegas Rosyid.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga, Widyo Widodo, menjelaskan debat terdiri dari enam segmen.

Segmen pertama adalah pemaparan visi dan misi masing-masing paslon, diikuti oleh pendalaman visi misi dengan menjawab pertanyaan dari panelis, tanya jawab antarpaslon, menjawab pertanyaan panelis oleh calon wakil bupati, serta tanya jawab antarcalon wakil bupati. Segmen terakhir adalah pidato penutup.

Panelis dalam debat tersebut mencakup Prof Abdul Basit (Dosen UIN Saizu Purwokerto), Ahmad Sabiq (Dosen Unsoed), Denok Kurniasih (Dosen Unsoed), dan Saefurrohman (Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama UMP).

Salah satu panelis, Doktor Wijayanto (Wakil Rektor IV Undip Bidang Riset Inovasi dan Kerjasama), hadir melalui zoom meeting, dengan moderator debat Iva Aryani (Dosen UGM).

Debat dimulai pukul 19.00 WIB dan berakhir pukul 22.00 WIB, disaksikan langsung oleh 400 massa pendukung dari masing-masing paslon.

 

Visi Misi Tiwi-Hendra

Pilkada Purbalingga 2024 diikuti oleh dua paslon, dengan Tiwi-Hendra yang diusung koalisi PDIP, PKB, PAN, PPP, Nasdem, PSI, dan Perindo, memiliki visi "Purbalingga maju dan berkelanjutan menuju masyarakat sejahtera yang berakhlak mulia." Pasangan ini mengusung tujuh janji kampanye, antara lain

Bidang Pemerintahan Mendirikan mall pelayanan publik keliling (MPP mobile) untuk mempermudah administrasi warga.

Bidang Keagamaan Memberikan bantuan untuk rumah ibadah dan insentif bagi marbot masjid.

Bidang Kesejahteraan Masyarakat Menawarkan program pangan murah untuk menghadapi kenaikan harga sembako.

Bidang Pembangunan Manusia Menjamin beasiswa kuliah gratis dan pelayanan kesehatan antar jemput pasien 24 jam.

Bidang Ekonomi Menargetkan program pendidikan dan pelatihan SDM siap kerja, serta kredit bunga 0 persen untuk usaha kecil.

Bidang Pembangunan Desa Memberikan insentif bagi kader perempuan PKK dan pengembangan BUMDes.

Bidang Lingkungan Hidup Mengembangkan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di tingkat kecamatan.

Tiwi-Hendra juga berencana membangun Youth and Entertainment Center serta fokus pada perbaikan jalan rusak.

Visi Misi Fahmi-Dimas

Paslon nomor urut dua, Fahmi-Dimas, mengusung visi "Purbalingga Baru," yang merupakan akronim dari Bangkitkan ekonomi rakyat; Akselerasi pembangunan infrastruktur; Reformasi pelayanan publik; dan Unggulkan kualitas sumber daya manusia. Misi mereka mencakup

  1. Mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.2. Melakukan reformasi birokrasi hingga tingkat RT.3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Purbalingga.4. Mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen dan PAD Rp 500 miliar pada 2029.5. Meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.6. Mengurangi tingkat pengangguran terbuka melalui penyerapan tenaga kerja baru.7. Menerapkan pelayanan pemerintah yang berbasis inovasi dan teknologi.8. Mendukung wirausaha muda, startup founders, dan UMKM, khususnya dalam bidang kriya, desain, dan fesyen.

Sumber