MBG untuk Ibu Hamil Berbeda dengan Anak Sekolah, Dinkes Sebut Bakal Dikelola Posyandu
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksana (juklak) untuk penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, menjelaskan bahwa saat ini fokus utama program adalah untuk anak-anak sekolah.
"Belum (dilaksanakan), sekarang yang prioritas anak-anak sekolah," ucap Pembajun saat dihubungi pada Senin (13/1/2025).
Pembajun menambahkan bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat meskipun program MBG untuk ibu hamil belum diberlakukan.
Ia menjelaskan bahwa skenario pelaksanaan MBG untuk ibu hamil tidak akan dilakukan setiap hari seperti pada anak sekolah. "Rencananya tidak setiap hari, mungkin seminggu dua atau tiga kali," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa model pemberian MBG untuk ibu hamil akan berbeda dengan yang diterapkan pada anak sekolah. "Tidak seperti anak sekolah, kalau kita itu sebenarnya seperti pemberian makanan tambahan yang dikelola di Posyandu, dan berkoordinasi dengan Puskesmas," kata Pembajun.
Ia menekankan pentingnya persiapan anggaran baik di tingkat kabupaten maupun pusat.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menyatakan bahwa pemberian makan bergizi gratis (MBG) bagi ibu hamil dan ibu menyusui masih dalam tahap awal.
"Karena itu, pemberian makan bergizi gratis untuk bumil dan busui baru bisa dilaksanakan seminggu sekali dan diterapkan di beberapa titik," kata Isyana di Ciracas, Jakarta Timur, pada Jumat (10/1/2025).
Saat ini, pemerintah pusat masih menggodok berbagai hal teknis terkait program MBG untuk bumil dan busui agar pendistribusiannya merata. "Tapi selanjutnya ke depan, semua sistem ini akan terus disempurnakan agar nantinya seluruh ibu hamil bisa mendapatkan, tapi tahap pertama memang masih di sebagian dulu," tambahnya.