Megawati Kritik Makan Bergizi Gratis Rp 10.000, Cak Imin: Itu Hitungan Minimal

Megawati Kritik Makan Bergizi Gratis Rp 10.000, Cak Imin: Itu Hitungan Minimal

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan, anggaran program makan bergizi gratis senilai Rp 10.000 per porsi adalah perhitungan minimal yang digunakan sebagai dasar awal implementasi program tersebut.

Penjelasan ini disampaikan Muhaimin merespons Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyarankan anggaran makan bergizi gratis ditinjau ulang agar lebih sesuai dengan harga kebutuhan pokok saat ini.

"Nah, Rp 10.000 itu sebagai fondasi awal, anggarannya itu mungkin bisa jadi perhitungan yang minimalnya," ujar Muhaimin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/12/2024) malam.

Cak Imin, sapaannya, menjelaskan bahwa pemerintah masih melakukan simulasi untuk memastikan program ini dapat memberikan asupan gizi yang optimal dengan anggaran tersebut.

Dengan anggaran Rp 10.000 per porsi, menu program makan bergizi gratis bisa jadi fokus terhadap kandungan tertentu.

"Minimalnya itu Rp 10.000, nanti bisa melibatkan banyak pihak. Kalau baru (misalnya) pada level empat sehat saja, selama ini diprioritaskan proteinnya, misalnya begitu," ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.

Ia juga menyebutkan bahwa evaluasi terus dilakukan bersama pihak terkait, termasuk Badan Gizi Nasional, untuk memastikan program ini berjalan efektif dan sesuai harapan.

"Tentu Badan Gizi yang lebih tahu, tapi semua sampai 1 Januari ini (masih) simulasi," sambung dia.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengemukakan bahwa angka Rp 10.000 mungkin masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi lengkap. Penilaian itu mempertimbangkan harga-harga bahan pokok di pasaran.

"Jadi ya gitu, sorry ya Mas (Prabowo) saya mesti kritik. Lah saya bener kok. Saya suruh ibu-ibu hitung, Rp 10.000 dapat opo to yo? Baru ibu-ibu bilang, ‘Lha yo opo, paling tempe.’ Lha iya bener. Saya bisa masak kok," ucap Megawati alam acara peluncuran buku Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis, Kamis (12/12/2024).

Sumber