Membanding Broker dan E-Commerce Sebagai Jalan Pendulang Premi di Asuransi Jiwa
Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai pialang asuransi atau broker dan e-commerce menjadi kanal distribusi yang penting bagi perusahaan asuransi jiwa untuk mendulang pendapatan premi.
Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, dan GCG AAJI, Fauzi Arfan, menyebut kedua kanal tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"Untuk pialang asuransi kelebihannya adalah memberikan layanan konsultasi yang komprehensif dan personal, membantu nasabah memilih produk sesuai kebutuhan spesifik," kata Fauzi kepada Bisnis, Kamis (5/12/2024).
Fauzi menjelaskan pialang asuransi memiliki penguasaan lebih baik terhadap produk-produk kompleks seperti asuransi jiwa kumpulan atau produk investasi-asuransi (unit-linked). Selain itu, pendekatan tatap muka yang dilakukan pialang dinilai mampu membangun hubungan jangka panjang dengan klien.
Namun, ia mengakui pialang asuransi memiliki beberapa kelemahan, seperti struktur biaya yang lebih tinggi akibat keterlibatan tenaga profesional, proses yang lebih memakan waktu, serta keterbatasan dalam menjangkau konsumen milenial atau generasi digital-native.
Di sisi lain, kanal e-commerce dinilai Fauzi memiliki keunggulan dari segi efisiensi biaya dan kecepatan, khususnya untuk produk-produk sederhana seperti asuransi kesehatan perorangan.
"Kelebihan kanal e-commerce juga memberikan fleksibilitas bagi konsumen untuk membandingkan berbagai produk secara langsung," ujarnya.
Kanal digital ini, lanjutnya, lebih mudah diakses kapan saja melalui perangkat digital sehingga sesuai dengan perilaku konsumen modern. Namun, ia menyoroti beberapa kekurangan kanal e-commerce, seperti kurangnya sentuhan personal, keterbatasan dalam produk yang membutuhkan penjelasan mendalam, hingga potensi kesalahpahaman terkait manfaat atau ketentuan polis.
Fauzi menyarankan pialang asuransi turut memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan efisiensi dan memperluas pasar. Menurutnya, sinergi antara pendekatan tradisional dan modern diperlukan agar kedua kanal dapat saling melengkapi.
"Industri perlu melihat kedua kanal ini sebagai saling melengkapi, bukan saling menggantikan. Kolaborasi antara perusahaan asuransi jiwa dengan pialang asuransi serta pemanfaatan teknologi digital akan menjadi kunci keberhasilan menghadapi dinamika pasar yang terus berubah," pungkasnya.
AAJI mencatat kinerja kanal distribusi pialang asuransi atau broker mengalami kontraksi sebesar 24% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2024 menjadi Rp2,71 triliun. Sementara itu, penerimaan premi asuransi jiwa dari kanal e-commerce justru mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 36,1% yoy menjadi Rp0,13 triliun