Menag Cerita Momen Paus Fransiskus Lebih Memilih Berbahasa Arab Daripada Inggris
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bercerita momen unik saat menerima kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024.
Saat itu, Paus justru lebih merespons memakai bahasa Arab saat berbicara, alih-alih bahasa Inggris yang dikenal sebagai bahasa universal.
"Menarik sekali, karena waktu saya bicara dengan beliau, pakai bahasa Inggris kurang respon gitu. Tapi begitu saya pakai bahasa Arab, malah respon," cerita Nasaruddin saat membuka Seminar Natal Nasional 2024 di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024).
Menurut dia, fasihnya Paus berbahasa Arab karena sebelumnya pernah menetap di negara tersebut.
Hal ini yang kemudian membuat penerjemah keduanya, sempat meminta izin untuk tidak perlu menerjemahkan pembicaraan, karena keduanya telah berbincang menggunakan bahasa Arab.
"Jadi rupanya beliau pernah hidup di negara-negara Arab sekian lama. Jadi bahasa Arab saya lebih direspon daripada bahasa Inggris saya. Sampai juru bicara saya pada waktu itu (bilang), ‘Kalau begitu Pak, kami tidak usah terjemahkan’. Saya bilang ndak usah," tutur Nasaruddin.
Lebih lanjut Nasaruddin mengungkapkan, lawatan Paus menunjukkan bentuk toleransi antar umat beragama.
Bahkan saat Paus berkunjung ke Masjid Istiqlal, pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu memegang tangan Nasaruddin erat-erat, seolah tanda tidak ada sekat penghalang yang memisahkan antar dua pemuka agama.
"(Saat) ada orang yang mau menjabat tangan, enggak bisa, karena tangan saya dipegang erat-erat. Kan enggak enak juga kalau saya melepas tangan saya, kan. Jadi inilah indahnya sebuah kedamaian," ucap Nasaruddin.
Tak cuma itu, lawatan Paus ke Indonesia rupanya menciptakan "Photo of The Year" untuk keduanya, ketika mereka berfoto bersama.
Pasalnya, foto itu kerap dibahas saat Nasaruddin melangsungkan kunjungan luar negeri.
"Kami ke beberapa negara, Bapak-Ibu sekalian, di Mesir, ramai-ramai, (mereka bilang), ‘Pak masa cuma Paus bisa berfoto, kami juga ingin berfoto dengan pak Imam Besar’. Jadi rupanya foto-foto kita di sana itu juga menjadi interesting buat komunitas-komunitas muslim di tempat yang lain," tandasnya.