Menag Imbau Masyarakat Datangi Rumah Ibadah, Refleksikan Perjalanan Kehidupan Setahun

Menag Imbau Masyarakat Datangi Rumah Ibadah, Refleksikan Perjalanan Kehidupan Setahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak masyarakat untuk melakukan refleksi atas apa yang telah dijalani sepanjang tahun 2024 guna menyambut tahun 2025.

Nasaruddin pun mengimbau masyarakat untuk mengunjungi rumah ibadah mereka masing-masing demi melakukan kontemplasi atas perjalanan tahun 2024.

“Menyambut tahun baru 2025, saya mengajak masyarakat Indonesia untuk melakukan refleksi, kontemplasi, dan evaluasi atas perjalanan kehidupan setahun yang lalu. Kalau perlu, kita semuanya umat beragama ada di rumah ibadah kita masing-masing,” kata Nasaruddin dalam acara perayaan Natal Nasional, Sabtu (28/12/2024).

Menag berharap, lewat kontemplasi itu, ada semangat baru dan optimisme dari setiap umat beragama untuk menjalani kehidupan pada tahun 2025.

“Umat Islam datang ke masjid, umat beragama lain datang ke rumah-rumah ibadahnya, berkontemplasi di situ. Itu manfaatnya lebih besar. Dari situ, dihadapkan nanti tumbuh semangat baru dan optimisme di dalam menata kehidupan di tahun mendatang,” ujar dia.

Nasaruddin melanjutkan, perayaan Natal Nasional yang mengangkat tema "Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem" membawa pesan tentang kesetiaan dan kesediaan dalam mengikuti panggilan Tuhan.

Ia mengatakan, tema itu sejalan dengan ajaran untuk terus menebar cinta kasih dan menguatkan bangunan kemanusiaan.

“Tema ini sejalan dengan semangat Kementerian Agama untuk mendorong umat mengamalkan ajaran agamanya,” ujar Nasaruddin.

Menurut dia, semakin dekat umat dengan ajaran agamanya, maka dunia akan semakin damai dan rukun.

Sebaliknya, semakin berjarak antara umat dan ajaran agamanya, banyak risiko kerusakan baik manusia maupun alam raya yang akan terjadi.

“Karena itu, mari jadikan perayaan Natal tahun 2024 ini sebagai momentum membumikan ajaran agama dalam semangat cinta kasih kemanusiaan. Cinta kasih akan membawa kedamaian dan kerukunan yang menjadi prasyarat pembangunan. Ini adalah kontribusi besar umat beragama bagi kemajuan Indonesia,” kata Nasaruddin.

Menag juga mengajak masyarakat agar terus menjadi pribadi yang bertumbuh untuk kebaikan.

“Sebab sebaik-baik kita adalah yang hari ini lebih baik dari masa lalu dan terus melakukan perbaikan untuk kehidupan mendatang,” ujar dia.

Sumber