Menag Ingin Jamaah Haji Lansia Tak Terlalu Lama di Mina untuk Kurangi Kelelahan

Menag Ingin Jamaah Haji Lansia Tak Terlalu Lama di Mina untuk Kurangi Kelelahan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar ingin jamaah haji lansia tidak terlalu lama di Mina dan bisa menginap di hotel setelah menjalankan rangkaian ibadah haji.

Baginya, langkah itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan dan stamina jamaah haji lansia saat menjalankan ibadahnya.

“Mempersiapkan skema tanazul secara lebih matang dan sistematis untuk mengurangi kepadatan di madinah dan memberikan layanan yang lebih aman dan nyaman untuk jamaah,” ujar Nasaruddin dalam rapat kerja Kementerian Agama (Kemenag) dengan Komisi VIII DPRI RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024).

Ia menjelaskan, skema tanazul ini nantinya bakal dikomunikasikan dengan pemerintah Arab Saudi. Di mana, para jemaah lansia tak perlu tinggal lama di Mina.

“Jadi, tanazul itu tidak lagi tinggal lama di Mina tapi dia kembali ke kota dan biasanya menginap di hotel jadi tidak lagi berada di tempat itu,” sebut dia.

Nasaruddin yakin, persiapan lebih awal untuk menjalankan skema tanazul Badan Haji dan Umrah bisa menekan biaya ibadah haji.

Selain itu, skema ini juga diperlukan agar pemerintah bisa mengurangi kelelahan pada jamaah haji lansia sehingga mengurangi jumlah jamaah yang wafat.

“Bukan saja menghemat dana, terutama mereka-mereka yang sakit itu, bisa, ya walaupun takdir itu di tangan Tuhan tetapi upaya ikhtiar kita itu bisa memperpanjang usianya sebagian jamaah karena tingkat kelelahan di Mina itu sangat tinggi, karena memang di puncak. Nah kalau nanti di tanazul itu bisa mengurangi beban mereka,” papar dia.

Sebelumnya, Nasaruddin menyampaikan bahwa sampai hari ini Kemenag mencatat sebanyak 500 jamaah haji telah wafat dalam ibadah haji 2024.

Ia mengatakan, sebanyak 441 jamaah meninggal di Arab Saudi, 29 orang meninggal di embarkasi dan 30 jamaah meninggal setelah menjalankan ibadah haji.

Sumber