Menakar Performa Krakatau Steel KRAS Usai Restrukturisasi Rampung

Menakar Performa Krakatau Steel KRAS Usai Restrukturisasi Rampung

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) meyakini kinerja neraca keuangan bakal lebih baik setelah meraih persetujuan restrukturisasiutang yang bernilai total US$1,4 miliar. 

Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar mengungkapkan bahwa 8 dari 10 kreditur perseroan telah memberikan lampu hijau restrukturisasi, baik lewat pemberian diskon maupun perubahan jatuh tempo.

“Dua sisanya itu bank asing di Singapura dan Malaysia, libur [akhir tahun] mereka cepat. Tapi dijanjikan sebelum Januari ini kami bisa lanjutkan restrukturisasi,” kata Akbar dalam kunjungannya ke Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (8/1/2025).

Dia menyampaikan tidak ada masalah terkait restrukturisasi yang sedang diupayakan perseroan. KRAS sejauh ini juga belum dapat menyampaikan seberapa besar potongan yang diberikan krediturnya dalam proses restrukturisasi.

Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Krakatau Steel Tardi mengatakan bahwa dampak dari restrukturisasi utang akan membuat neraca keuangan atau balance sheet perseroan lebih baik.

“Di mana utang-utang jangka panjang, sehingga jatuh tempo itu bisa kami reklasifikasi ke dalam utang-utang jangka panjang dan rasio keuangan berbasisi balance sheet akan menjadi lebih baik,” kata Tardi.

Selain itu, relaksasi bunga diharapkan memberikan manfaat bagi KRAS, khususnya dalam mengoptimalkan arus kas dan memperbaiki kinerja keuangan.

“Dengan demikian, cash flow perusahaan bisa dioptimalkan untuk memperoleh satu peningkatan value added yang lebih baik untuk perusahaan,” lanjutnya.

Kebijakan tersebut juga diyakini dapat meringankan beban bunga yang selama ini menjadi salah satu tantangan utama perseroan. Adapun, manfaat lainnya adalah perbaikan struktur keuangan secara menyeluruh.

Kementerian BUMN telah merestui program Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) Krakatau Steel yang meliputi skema restrukturisasi lanjutan dalam penyelesaian utang senilai US$1,4 miliar.

Usulan yang direstui pemegang saham tersebut merupakan langkah pembaruan dari perjanjian kredit restrukturisasi yang diteken pada 30 September 2019.

Perjanjian, yang melibatkan perseroan dan 10 kreditur itu, sebelumnya telah menyepakati perjanjian restrukturisasi dengan nilai outstanding US$1,94 miliar.

Dalam perjalanannya, Krakatau Steel telah membayar sebagian pokok utang dan bunga dengan nilai total mencapai US$509 juta. Pembayaran tersebut membuat utang perseroan kepada kreditur turun menjadi US$1,4 miliar.

Sumber