Menaker Buka Naker Fest Jakarta, Sediakan 34.000 Lowongan Kerja

Menaker Buka Naker Fest Jakarta, Sediakan 34.000 Lowongan Kerja

KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membuka Naker Fest Jakarta yang digelar mulai Jumat (13/12/2024) sampai Sabtu (14/12/2024), di halaman Gedung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 51, Jakarta.

Mengangkat tema “Creating More and Better Jobs”, Naker Fest Jakarta melibatkan lebih dari 50 perusahaan yang menyediakan total 34.264 lowongan kerja (loker), baik secara offline maupun online.

Dalam sambutannya, Yassierli menekankan bahwa memasuki akhir tahun 2024 dan menyongsong 2025, perusahaan dan industri harus siap menghadapi tantangan kondisi yang semakin volatility, uncertainty, complexity, ambiguity (VUCA) atau situasi yang menggambarkan ketidakpastian, kompleksitas, dan perubahan yang cepat.

Ia menjelaskan bahwa istilah VUCA merujuk pada gejolak pasar, perubahan perilaku konsumen, disrupsi, serta persaingan bisnis yang semakin ketat.

"Dalam dunia manajemen, VUCA menggambarkan kondisi yang penuh ketidakpastian dan tidak bisa diprediksi. Mengingat gejolak global dan kondisi ekonomi awal tahun yang belum dapat dipastikan, maka tema Naker Fest kali ini sangat relevan bagi perusahaan," ujar Yassierli dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (13/12/2024).

DOK. Humas Kemenaker Pembukaan Naker Fest Jakarta yang digelar mulai Jumat (13/12/2024) sampai Sabtu (14/12/2024), di halaman Gedung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 51, Jakarta.

Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, ia menyatakan bahwa Naker Fest juga merupakan wujud komitmen bersama untuk mencari solusi terhadap persoalan pengangguran di Indonesia.

Yassierli mengajak para pencari kerja, masyarakat, dan serikat pekerja untuk bergabung dalam acara ini sebagai langkah mencari solusi menuju Indonesia Emas.

"Kepada para pencari kerja, semoga pesan ini sampai bahwa pada 2025 dan seterusnya akan penuh dengan ketidakpastian," tuturnya.

Yassierli juga mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi saat ini sedang tidak kondusif, dengan adanya fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan terbatasnya jumlah loker di industri.

Oleh karena itu, Naker Fest diharapkan menjadi ajang yang memfasilitasi pencari kerja untuk bertemu langsung dengan perusahaan, melakukan walk-in interview, menghadiri open house dari balai-balai milik Kemenaker, dan memanfaatkan layanan-layanan lainnya yang tersedia.

"Selain itu, Naker Fest juga menyediakan booth untuk tenaga kerja mandiri (TKM). Saya berharap acara ini bisa menginspirasi pencari kerja untuk menjadi wirausaha baru, serta belajar dari para TKM yang telah sukses," kata Yassierli.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenaker Anwar Sanusi dalam laporannya menegaskan bahwa salah satu tujuan utama dari Naker Fest adalah memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan.

Sebagai bagian dari acara, juga dilakukan penandatanganan memo of understanding (MoU) antara Kemenaker dengan Universitas Sriwijaya dan Universitas Pelita Harapan, serta kerja sama antara Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta), Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binwasnaker), dan Ditjen Perikanan Tangkap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP).

Sumber