Mencuat Wacana Gubernur Dipilih DPRD, Ketua DPRD DKI: Semua Ada Plus Minus

Mencuat Wacana Gubernur Dipilih DPRD, Ketua DPRD DKI: Semua Ada Plus Minus

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan wacana pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD. Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin menyebutkan pihaknya akan mengikuti keputusan terbaik.

"Kita sudah pengalaman untuk semuanya. Tentu hidup ini dinamis. Dari semua pengalaman yang ada akan dipilih putusannya terbaik. Kalau memang terbaiknya nanti adalah udah dipilih oleh DPRD, melihat situasi terkini, high cost dalam pelaksanaan pilkada, kita coba nanti lihat," kata Khoirudin di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2024).

Khoirudin menyatakan pemilihan kepala daerah oleh DPRD ada positif dan negatifnya. Politikus PKS ini mengatakan Pilkada bisa membuat kader dari partai-partai dengan kursi kecil di DPRD terpilih sebagai kepala daerah.

"Kemarin ketika pemilihan langsung, semua calon, walaupun partai kecil sekalipun punya ruang yang sama untuk bisa terpilih, dan PKS diuntungkan banyak calon dari PKS terpilih walaupun PKS kursi di nasionalnya cuma 53. Itu plusnya, tentu ada minusnya juga. Semuanya ada plus minusnya. Nanti resminya DPP akan menyampaikan press release-nya," jelasnya.

Sebelumnya, Prabowo berbicara mengenai perbaikan sistem pilkada. Dia mencontohkan Malaysia hingga India yang memilih gubernur lewat DPRD.

Hal itu diungkap Prabowo dalam sambutannya di HUT ke-60 Golkar yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Sentul, Bogor, Kamis (12/12). Prabowo mengaku tertarik dengan pemikiran Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia yang menyatakan perlu ada perbaikan sistem demokrasi.

"Saya sangat tertarik pemikiran Ketum Golkar, menurut saya hari ini yang paling penting, yang disampaikan Partai Golkar tadi, bahwa kita semua merasakan demokrasi yang kita jalankan ada suatu, ada beberapa hal yang harus kita perbaiki bersama-sama," kata Prabowo, dikutip dari detikNews.

Prabowo bicara perlunya perbaikan sistem pemilihan. Dia mengatakan pilkada saat ini terlalu mahal.

"Menurut saya kita harus perbaiki sistem kita, dan kita tidak boleh malu untuk mengakui bahwa kemungkinan sistem ini terlalu mahal, dari wajah yang menang pun saya lihat lesu juga, yang menang lesu, apalagi yang kalah," ujarnya.

Prabowo mendorong perbaikan sistem pilkada. Dia menyinggung Ketua DPR Puan Maharani yang hadir dalam acara tersebut. Dia mengajak semua pelaku politik untuk memikirkan banyaknya anggaran habis untuk pilkada.

"Tapi menyampaikan perlu ada pemikiran memperbaiki sistem partai politik, apalagi ada Mbak Puan kawan-kawan dari PDIP, kawan dari partai lain, mari kita berpikir apakah sistem ini berapa puluh triliun habis dalam satu dua hari," ujarnya.

"Saya lihat negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, ya sudah DPRD itulah milih gubernur atau bupati," sambungnya.

Prabowo mengatakan hal itu sangat efisien dan tidak mengeluarkan anggaran lagi. Dia lantas bertanya kepada para ketum partai yang hadir, apakah bisa diputuskan saat ini.

"Efisien nggak keluar duit, uang yang bisa beri makan anak-anak kita, uang yang bisa perbaiki sekolah, uang yang bisa perbaiki irigasi. Ini sebetulnya banyak ketua umum ini sebetulnya bisa kita putuskan malam ini juga, bagaimana?" ujar Prabowo.

Sumber