Menekraf Bertemu Parfi 1956, Bahas Kerja Sama Pengembangan Industri Film
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya bertemu Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 1956. Pertemuan itu membahas kerja sama dalam mengembangkan ekonomi kreatif khususnya di industri film.
Pertemuan ini dihadiri Marcella Zalianty selaku Ketua Umum Parfi, Dede Yusuf selaku Ketua Dewan Pertimbangan Parfi, Ayu Dyah Pasha selaku Bendahara Umum Parfi. Lalu hadir juga Octaviza Chaniago selaku Wakil Sekretaris Jenderal Parfi, Maudy Koesnaedi selaku Ketua II - Bidang Pendidikan dan Pengembangan Parfi dan Dennis Adhiswara selaku Ketua III - Bidang usaha dan kemitraan Parfi.
Sementara hadir mendampingi Menekraf Riefky, Plt Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif Dessy Ruhati dan Plt Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf, Agustini Rahayu.
"Kami ingin berbagai macam subsektor ekonomi kreatif ini juga ekosistemnya semakin baik, penciptaan lapangan kerja semakin berkualitas dan berkelanjutan, juga mendorong hilirisasi dan komersialisasi ekonomi kreatif," ujar Menekraf Riefky di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, dikutip dalam keterangan pers tertulisnya, Selasa (10/12/2024).
Dalam pertemuan ini, Riefky juga menyampaikan grand desain pengembangan ekonomi kreatif. Dia menuturkan dewasa kini, tantangan utama yang telah diidentifikasi dalam pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia yakni kurangnya pemahaman stakeholder akan pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI), keterbatasan infrastruktur dan akses pasar.
Riefky mengusulkan sejumlah dukungan kolaborasi bersama PARFI 1956. Kolaborasi ini di antaranya mendorong diplomasi budaya di pentas internasional, meningkatkan kualitas lapangan kerja melalui program kreasi, produksi, hingga promosi sesuai dengan perannya di bidang keaktoran.
"Kolaborasi ini sangat diperlukan karena film, animasi, dan video ini juga salah satu komponen yang penting untuk menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional," kata Riefky.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PARFI, Marcella Zalianty, melihat grand design yang disampaikan Riefky sangat strategis dan konstruktif. Di mana, katanya, asosiasi dilibatkan dalam program kerja Kemenekraf.
Dalam pertemuan tersebut, Marcella menyoroti beberapa aspek yang dapat didukung oleh Kemenekraf. Di antaranya, katanya, mengenai peningkatan kualitas SDM, kesejahteraan para aktor, kebijakan dan regulasi industri perfilman yang lebih sehat, hingga pembaharuan MoU setelah pemecahan nomenklatur Kemenparekraf.
"Kami sebagai asosiasi siap berkolaborasi dan mendukung terus agar ekonomi kreatif ini bisa didorong untuk lebih maju lagi tidak hanya kancah nasional tapi internasional," ujar Macella.