Menengok Sei Babi Tenda Biru yang Tawarkan Cita Rasa Menggugah Selera
KEFAMENANU, KOMPAS.com - Kepulan asap dari bara api tidak menyurutkan semangat Tus Tokan (37) memanggang potongan daging babi yang telah dibumbui.
Dengan gesit, Tus memegang potongan daging yang diletakkan berjejer di atas kayu.
Tangan kiri yang dibungkus plastik mengangkat daging matang, sementara tangan kanan memegang pisau untuk memotong daging menjadi beberapa bagian.
Daging yang telah matang dimasukkan ke dalam piring aluminium berukuran sedang.
Mengenakan topi kuning muda, baju kaus oblong dan celana pendek, Tus terus memperbaiki posisi kipas angin yang digunakan untuk menjaga bara api tetap menyala.
Aroma khas sei babi mulai tercium, menggugah selera para pembeli yang mulai berdatangan.
Tus, bersama istrinya, melayani para pembeli dan pelanggan setia mereka.
Menu yang ditawarkan meliputi sei babi, babi bakar, sate babi, rica babi, dan sup kacang merah.
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Satu porsi sei dijual Rp 40.000, nasi sei Rp 25.000, sup Rp 20.000, nasi sate Rp 25.000, sate satu porsi Rp 20.000, nasi babi bakar Rp 20.000, dan nasi babi rica Rp 20.000.
Selain itu, Tus juga menjual sei kiloan. Satu kilogram dijual Rp 280.000 dan setengah kilogram Rp 150.000.
Warung Sei Babi Tenda Biru berlokasi di Jalan L Lake, Kelurahan Kefamenanu Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Warung ini baru ditempati Tus selama sebulan.
Sebelumnya, Tus berjualan menggunakan gerobak di perempatan Terminal Kefamenanu dengan terpal berwarna biru. Ini yang menjadi cikal bakal nama usahanya.
Tus mengungkapkan bahwa membuka usaha sei babi tidaklah mudah. Ia harus belajar cara mengolah daging babi agar enak dan disukai pembeli.
"Untuk belajar buat sei babi, saya langsung ke Kota Kupang," ungkap Tus kepada Kompas.com di Kefamenanu, Senin (6/1/2025).
Di Kupang, ia hanya melihat cara memotong dan mengasap daging, serta mengukur jarak antara api dan daging saat memanggang.
Meskipun belum menguasai cara mengolah daging menjadi sei babi yang lezat, Tus nekat merintis usahanya sejak tahun 2019.
Selama dua tahun pertama, ia mengaku sering salah saat membakar potongan daging.
"Tapi karena terus-menerus, akhirnya saya temukan sendiri cara yang pas sehingga daging bisa enak dan empuk. Itu di tahun ke-3 dan ke-4," tambah Tus.
Kini, usaha Tus mulai berkembang dan banyak pelanggan. Dari hasil usahanya, ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan dua anaknya.
Warung sei babi ini buka setiap hari dari pukul 10.00 Wita hingga 22.00 Wita.
Tus berharap usahanya dapat terus berkembang dan menjadi alternatif kuliner di kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste.
Bagi Anda yang ingin mencicipi sei babi lezat di bagian tengah Pulau Timor, kunjungilah Sei Babi Tenda Biru Kefamenanu.