Mengapa La Nina Bisa Terjadi di Indonesia? Ini Penjelasan BMKG

Mengapa La Nina Bisa Terjadi di Indonesia? Ini Penjelasan BMKG

Fenomena La Nina disebut sebagai penyebab terjadinya hujan di suatu wilayah. Di Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG) mendeteksi La Nina hadir sampai Februari 2025.

Lantas, mengapa La Nina bisa terjadi di Indonesia? Berikut ulasannya.

Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG), La Nina adalah fenomena dengan keadaan suhu permukaan laut (SPL) atau sea surface temperature (SST) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya. La Nina dapat meningkatkan curah hujan bulanan hingga 40%.

Saat La Nina, laut di Pasifik bagian timur (Amerika Selatan) jadi lebih dingin dari normalnya, sedangkan laut di Pasifik bagian barat (Indonesia) jadi lebih hangat dari normalnya. Hal ini menyebabkan penguapan dan pembentukan awan hujan di atas wilayah Indonesia mengalami peningkatan sehingga menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat.

Jika La Nina dapat memicu datangnya musim hujan di Indonesia, hal ini berbeda dengan El Nino. El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. El Nino dapat memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Fenomena La Nina berpotensi mengurangi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum. La Nina juga dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti

Selain dampak bencana alam, masyarakat juga perlu mewaspadai penyakit yang bisa muncul akibat curah hujan yang tinggi. Berikut daftarnya.

Sumber