Mengenal Pulau Nain di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Suku Bajo, dan Rute
KOMPAS.com - Pulau Nain secara administrasi terletak di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Tepatnya Pulau Nain berada di ujung utara kawasan Taman Nasional Bunaken.
Tempat wisata bahari ini memiliki pemandangan laut yang sangat indah
Keindahan Pulau Nain menjadi daya tarik utama wisatawan, yakni berupa pasir timbul atau bungin. Pasir timbul adalah fenomena alam yang muncul saat air sedang surut.
Wujudnya berupa gundukan pasir pantai di tengah-tengah laut. Bungin banyak disukai oleh wisatawan.
Pemandangan tersebut sangat mempesona karena pasir putih dikelilingi oleh air laut yang jernih.
Meskipun sinar matahari sangat terik dan terasa membakar kulit, namun tidak menghilangkan keindahan pantai.
Pengunjung dapat berenang disekitar pasir timbul dengan kedalaman sekitar lima meter atau berswafoto.
Potensi wisata Pulau Nain lainnya berupa terumbu karang dan empat spot diving. Namun, area peyelaman tersebut tidak untuk pemula mengingat arusnya yang cukup besar.
Taman Nasional Bunaken merupakan taman laut yang terletak di Segitiga Terumbu Karang dengan ekosistim laut yang beragam.
Ada sekitar 390 spesies karang, berbagai spesies ikan, moluska, mamalia laut, dan reptil di wilayah ini.
Kendala wisata Pulau Nain adalah area ini belum dapat diakses internet.
Pulau Nain memiliki luas sekitar 118 hektare dan terdiri dari tiga desa, yakni Desa Nain, Desa Nain I, dan Desa Tatampi.
Ada beragam etnis yang menghuni Pulau Nain, seperti suku Bajo, suku Sanger, dan Suku Minahasa.
Keberadaan suku Bajo sangat mencolok dibandingkan suku-suku lainnya.
KAHFI DIRGA CAHYA/KOMPAS.COM Pasir Timbul di Minahasa Utara. Hamparan pasir putih ini dapat terlihat saat air laut sedang surut.
Ciri khas suku Bajo adalah rumah di atas air (baik kayu atau beton), nelayan ulung terutama penangkap ikan Tuna di laut lepas, dan sebagian penduduk menjadi petani rumput laut.
Wilayah Pulau Nain juga memiliki sumur air tawar yang bernama sumur Mbowai.
Sumur tersebut digunakan oleh suku Bajo untuk memenuhi kebutuhan air minum dan memasak. Untuk mandi, suku Bajo biasanya menampung air hujan.
Perjalanan menuju Pulau Nain dari Kota Manado cukup jauh memakan waktu sekitar dua jam menggunakan perjalanan laut.
Tersedia paket wisata yang memulai perjalanan dari Dermaga Youth Center Kawasan Megamas.
Paket dengan biaya sekitar Rp 200 ribu per orang tersebut akan mengelilingi tiga pulau, yaituPulau Nain, Pulau Siladen, dan Taman Laut Bunaken.
Anda juga dapat memadukan perjalanan melalui perjalanan darat dan laut.
Rute perjalanan dapat melalui Kota Manado menuju Dermaga Tiwoho dengan jarak tempuh kurang lebih 19,4 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Perjalanan dapat melalui Jalan Piere Tendean, Jalan Boulevard II, dan Jalan Molas Tongkeina.
Tiba di Dermaga Tiwoho, Anda dapat melanjutkan perjalanan melalui Pulau Nain menggunakan speedboat dalam waktu kurang lebih 1 jam 15 menit.
Dermaga Tiwoho dapat diakses oleh masyarakat umum, baik penduduk sekitar maupun wisatawan yag ingin ke pulau-pulau.
Sumber
tn-bunaken.com
ksdae.menlhk.go.id
travel.kompas.com (Penulis Kahfi Dirga Cahya)