Mengintip Inovasi di Terminal Tingkir, Siapkan Kursi Pijat Berbayar untuk Kenyamanan Penumpang
SALATIGA, KOMPAS.com - Pengelola Terminal Tingkir Kota Salatiga terus berupaya meningkatkan pelayanan bagi penumpang dan pengantar di terminal Tipe A tersebut.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah penyediaan kursi pijat berbayar untuk merelaksasi tubuh para penumpang.
Kepala Terminal Tipe A Tingkir Kota Salatiga, Vicky Chandra Yanuar, menjelaskan bahwa terdapat empat kursi pijat yang dapat digunakan.
"Kami memang menyediakan kursi pijat ini agar penumpang bisa relaks dan bugar setelah atau sebelum perjalanan. Ini agar ototnya tidak kaku," ungkapnya pada Jumat (20/12/2024), usai Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2024 di Lapangan Bhayangkara Mapolres Salatiga.
Vicky menambahkan, meskipun banyak bus yang menyediakan fasilitas, sering kali penumpang merasa pegal dan lelah.
"Harapan kami, penumpang bisa merasa nyaman sebelum beraktivitas di tempat tujuan. Apalagi ini menjelang libur Natal dan Tahun Baru, pasti semua ingin badannya terasa sehat," paparnya.
Menurut Vicky, lonjakan penumpang melalui kedatangan bus diperkirakan akan terjadi pada Jumat dan Sabtu (20-21/12/2024) dengan peningkatan sebanyak 10-25 persen dari hari biasa.
"Jumat dan Sabtu ini kan hari terakhir kerja, lalu Senin dan Selasa, banyak yang mengambil cuti. Sehingga dua hari ini akan ada penambahan kedatangan," ujarnya.
Ia juga memperkirakan bahwa pada hari biasa, kedatangan bus berkisar antara 200 hingga 250 unit, sedangkan pada akhir pekan bisa mencapai 300 bus.
"Sehingga saat Natal dan Tahun Baru 2025, diperkirakan ada 350 sampai 400 bus yang masuk Terminal Tingkir per hari," kata Vicky.
Sementara itu, Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024, dengan arus balik diperkirakan terjadi pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
"Untuk itu, perlu mewaspadai berbagai kerawanan padatnya aktivitas masyarakat, khususnya di jalur tol maupun arteri dan lokasi wisata," ungkapnya.
Aryuni juga mengungkapkan bahwa 220 personel Polres Salatiga akan dilibatkan dalam pengamanan.
Selain itu, akan didirikan empat pos pengamanan, yaitu di Pos Gereja Paulus Miki, Pos Gereja Bethani, Pos Pasar Rejosari, dan Pospam Exit Toll Salatiga.
"Serta satu Pos Pelayanan di Bundaran Tamansari Ramayana," tambahnya.
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tidak merayakan Tahun Baru secara berlebihan.
"Terkait penggunaan kembang api, harus mendapat izin dari kepolisian. Petasan dan bahan peledak juga sudah kita larang penggunaannya. Untuk kembang api, kita awasi dan penggunaannya harus mendapat izin dari kepolisian," tegas Aryuni.