Mengukur Langkah SMI Pivot ke Infrastruktur Daerah

Mengukur Langkah SMI Pivot ke Infrastruktur Daerah

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), atau PT SMI, mengumumkan langkah baru untuk mendukung percepatan infrastruktur. Perusahaan akan mengandalkan mengucurkan kredit bagi proyek di daerah yang dibiayai APBD.

Saat ini, sektor infrastruktur yang mendapat pembiayaan dari PT SMI antara lain seperti jalan, pengairan, minyak dan gas bumi, air minum dan irifasi, perumahan rakyat, rolling stock kereta api, air limbah, infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan, infrastruktur pariwisata hingga infrastruktur kawasan industri.

Dalam periode Januari-September 2024, PT SMI telah memberikan komitmen pembiayaan sebesar Rp147,38 triliun yang tersebar di penjuru Tanah Air. Total komitmen pembiayaan tersebut terdiri dari pembiayaan badan usaha Rp82,38 triliun, pembiayaan pemerintah daerah (Pemda) Rp38,97 triliun, pembiayaan syariah Rp14,94 triliun, penerusan pinjaman Rp6,72 triliun dan pembiayaan untuk penyertaan modal sebesar Rp4,3 triliun.

Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai pembiayaan infrastruktur yang dilakukan PT SMI dapat mempercepat program utama dari Pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Ini bisa mempercepat program-program prioritas dari Pak Prabowo, termasuk infrastruktur di daerah untuk dorong ketahanan pangan seperti irigasi, infrastruktur bendungan di daerah, atau infrastruktur untuk renewable energy. Itu bisa mempercepat juga program-program prioritas Pak Prabowo utamanya di bidang pangan dan energi," kata Bhima kepada Bisnis, pekan lalu (12/12/2024).

Dia menjelaskan, proyek-proyek strategis nasional (PSN) di daerah memang langsung ditangani pemerintah pusat. Meski demikian, banyak juga pemda yang berinisiatif mempercepat pembangunan infrastruktur. Dengan keterbatasan fiskal daerah, Bhima melihat di situ lah peran PT SMI menjadi solusi pembiayaan alternatif yang bisa dimanfaatkan Pemda membangun infrastruktur daerahnya.

"Tidak semua Pemda punya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar atau Dana Bagi Hasil (DBH) yang besar misalnya Bojonegoro. Yang lainnya kan belum tentu punya sumber daya daerah yang besar. Jadi pembangunan infrastruktur diharapkan bisa menarik lebih banyak investasi baru yang masuk dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan," kata Bhima.

Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah mengatakan dalam mengeksekusi program tersebut, Perseroan siap mendukung penuh untuk merealisasikannya. 

"Kami ingin menyampaikan bahwa dari delapan misi Asta Cita dan program kerja yang baru, Prabowo-Gibran, kita melihat enam dari delapan ini terkait infrastruktur, sehingga kami mendukung dalam konteks visi misi Asta Cita ini dengan berbagai macam pembiayaan di infratruktur," kata Reynaldi saat media gathering di Bali, Selasa (10/12/2024).

Enam misi yang dimaksud Reynaldi adalah Asta Cita 2 tentang swasembada pangan, energi dan air. Asta Cita 3 tentang pembangunan lapangan kerja berkualitas dengan pembangunan infrastruktur. Asta Cita 4 terkait sektor teknologi, pendidikan, kesehatan dan prestasi olahraga. Asta Cita 5 terkait hilirisasi dan industrialisasi.

Selanjutnya, Asta Cita 6 tentang pembangunan dari desa dan pemerataan ekonomi dan Asta Cita 8 tentang penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan dan alam.

Reyanldi juga memaparkan, pemerintahan Prabowo-Gibran telah menetapkan strategi kewilayahan agar Pemda dapat mendukung pencapaian tujuan Kebijakan Fiskal 2025 untuk mewujudkan visi Indonesia Maju 2025. 

Arah kebijakan pemerintah pusat ini selaras dengan transformasi PT SMI untuk menjadi Development Finance Institution (DFI). Ke depan, PT SMI akan meningkatkan porsi pembiayaan kepada Pemda, dari yang saat ini porsinya paling besar diberikan kepada badan usaha.

Sampai kuartal III/2024, total komitmen pembiayaan Pemda yang diberikan PT SMI sebesar Rp38,97 triliun. Pembiayaan tersebut terdiri dari pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp35,27 triliun yang diberikan kepada 92 Pemda, dan berupa pembiayaan daerah reguler sebesar Rp3,70 triliun kepada 13 Pemda.

Reynaldi mencontohkan, proyek-proyek yang telah mendapat pembiayaan dari PT SMI adalah sektor-sektor yang dapat mendukung cita-cita Presiden Prabowo mewujudkan swasembada pangan dan swasembada energi.

"Ketahanan energi itu kita lakukan dengan pembiayaan energi baru terbarukan. Untuk ketahanan pangan juga kita biayai beberapa proyek-proyek infrastruktur yang mendukung, itu seperti kereta api. Rail way system itu membuat pergerakan hasil bumi bisa lebih cepat. Itu kan menjadi dukungan ketahanan pangan. Kita di sisi infrastrukturnya. Jadi kita pasti mendukung itu," kata Reynaldi.

Sumber