Menhan Bilang Israel Akan Tetap Pegang Kendali Atas Gaza Usai Perang
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa pasukan negaranya akan bebas bertindak di Jalur Gaza, bahkan setelah perangnya dengan Hamas berakhir.
"Setelah melenyapkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas di Gaza, Israel akan memiliki kendali keamanan atas Gaza dengan kebebasan penuh untuk bertindak bagi militer Israel," kata Katz dalam sebuah postingan di media sosial X, seraya menambahkan bahwa itu adalah "sikapnya" sendiri.
Dilansir Al Arabiya dan AFP, Rabu (18/12/2024), Katz mengatakan bahwa kendali Israel di masa depan atas Gaza harus "persis seperti di Yudea dan Samaria," nama-nama alkitabiah untuk Tepi Barat yang telah diduduki Israel sejak 1967.
Sebelumnya, pendahulu Katz, Yoav Gallant, telah menyuarakan penolakan tegas terhadap kendali Israel yang berkepanjangan atas Gaza.
Pada bulan Mei, saat itu masih menjadi menteri pertahanan, Gallant mengatakan bahwa ia "tidak akan menyetujui pembentukan pemerintahan militer Israel di Gaza."
"Israel tidak boleh memiliki kendali sipil atas Jalur Gaza," kata Gallant saat itu, mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyusun rencana pascaperang untuk wilayah tersebut.
Netanyahu memecat Gallant pada bulan November lalu, dengan alasan ketidaksepakatan atas kebijakan perang.
Pemimpin Israel tersebut mengganti Gallant dengan Katz, mantan menteri luar negeri yang menurut analis Israeh, lebih mungkin mendukung pandangan Netanyahu.
Diketahui bahwa Hamas merebut kendali penuh atas Gaza pada tahun 2007, yang mengakhiri bentrokan selama berbulan-bulan dengan faksi-faksi Palestina lainnya, setelah memenangkan pemilihan legislatif tahun sebelumnya.
Lihat Video Pemimpin Hizbullah soal Gencatan Senjata Kita dalam Kemenangan Besar
[Gambas Video 20detik]