Menikmati Manisnya Keuntungan dari Petik Anggur Gozv di Salatiga
SALATIGA, KOMPAS.com - Berawal dari memanfaatkan lahan di dekat rumah, Jinan Hanida, warga Jalan Perumdis Nomor 39, RT 04/RW 14 Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, kini meraih keuntungan dari bisnis anggur petik.
Dengan membudidayakan anggur hitam jenis Gift of Zaphorozye Viking (Gozv) asal Ukraina, Jinan berhasil mengantongi penghasilan sekitar Rp 10 juta setiap kali panen.
"Saya mulai membudidayakan anggur sejak tiga tahun lalu, pertimbangannya karena perawatannya lebih mudah," ungkapnya, Jumat (6/12/2024).
Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya berencana untuk membuat kebun melon premium, tetapi setelah berkonsultasi dengan petani melon, ia menyadari bahwa perawatannya cukup sulit.
"Saya mulai membudidayakan anggur sejak tiga tahun lalu, pertimbangannya karena perawatannya lebih mudah," tambah Jinan.
Jinan menjelaskan bahwa anggur Gozv memiliki rasa yang renyah dan manis, serta bijinya yang dapat dimakan.
"Istimewanya ini lebih manis dan renyah. Kalau anggur biasa kan ada asemnya, anggur ini kulitnya juga tipis dan tetap renyah meskipun disimpan di kulkas," ungkapnya.
Dalam hal perawatan, Jinan menyebutkan bahwa ia hanya perlu memberikan pupuk setiap dua pekan sekali serta melakukan pemotongan batang secara berkala untuk merangsang pertumbuhan bunga anggur.
"Kalau dari awal bibit itu, hanya butuh dua tahun sudah bisa berbuah. Kemudian tinggal perawatan pupuk dan memotong batang saja," paparnya.
Unsplash/Maja Petric Ilustrasi anggur. Secangkirnya anggur mengandung sekitar 23 gram gula, yang sebaiknya dibatasi saat sedang menurunkan berat badan.
Dengan kebun greenhouse seluas 20x25 meter yang memiliki 98 pohon anggur, Jinan bisa melakukan panen dua kali dalam setahun.
Sekali panen, ia mampu memproduksi hingga 100 kilogram anggur, yang berpotensi menghasilkan Rp 10.000.000.
"Kalau penjualan dilakukan dengan sistem wisata petik buah. Setiap panen kita berikan informasi di Instagram dan setelah itu banyak yang berdatangan," ujar Jinan.
Ia juga memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencicipi anggur sebelum membeli.
"Kalau penjualan dilakukan dengan sistem wisata petik buah. Setiap panen kita berikan informasi di Instagram dan setelah itu banyak yang berdatangan," ungkapnya.
Tak hanya dari Salatiga, pengunjung kebun anggur Jinan juga datang dari Jakarta, Solo, dan Semarang.
"Minatnya memang cukup tinggi, bahkan setiap panen selalu habis. Kami tidak kesulitan untuk menjual karena memang banyak wisatawan yang suka wisata petik buah," kata Jinan.
Arif Syarifudin, seorang pengunjung asal Kabupaten Semarang, menilai bahwa anggur Gozv memiliki rasa yang berbeda dan khas.
"Anggurnya enak dan segar karena dipetik langsung dari pohon, kita juga bisa mencicipi terlebih dulu," ujarnya.
"Datang ke sini bersama teman karena penasaran, ternyata memang unik. Bisa memilih anggur yang kita inginkan secara langsung dan harganya cukup terjangkau, sesuai dengan kualitasnya," kata Arif.
Dengan inovasi dan kemudahan yang ditawarkan, Jinan Hanida membuktikan bahwa budidaya anggur bisa menjadi usaha yang menguntungkan sekaligus menyenangkan bagi banyak orang.