Menikmati Pisang Plenet Pak Yuli, Kuliner Khas Semarang yang Melegenda Sejak Tahun 1970

SEMARANG, KOMPAS.com – Kota Semarang dikenal dengan berbagai kuliner legendaris, salah satunya yang tak boleh dilewatkan adalah Pisang Plenet Pak Yuli yang berada di Jalan Gajahmada Nomor 13, Kembangsari, Kecamatan Semarang Tengah.
Kuliner yang telah eksis sejak tahun 1970 ini memiliki ciri khas unik sesuai namanya. Pisang Plenet adalah pisang yang dipipihkan atau digepengkan, lalu disajikan dengan beragam topping pilihan pelanggan.
Pemilik lapak, Yuli (51), mengatakan bahwa ia biasa menggunakan pisang gepok karena ukurannya yang besar dan cocok untuk dibakar.
"Cara membuatnya gampang, pertama pisangnya dibakar dulu sebelum dikupas. Setelah itu dikupas, digepengkan. Nanti kalau sudah jadi gepengan, dikasih selai sesuai selera pembeli, lalu dibakar lagi," ucap Yuli kepada KOMPAS.com, Jumat (11/4/2025) malam.
Yuli menjelaskan bahwa resep Pisang Plenet yang ia gunakan merupakan warisan dari ayahnya, yang memulai usaha ini pada tahun 1970. Awalnya, lapak berdiri di kawasan Jalan Pemuda menggunakan gerobak kecil dan sederhana.
"Bapak itu mulai tahun 1970 mulai jualan. Kalau dari saya sendiri saya tahun 1994, waktu itu masih di Jalan Pemuda. Nah, terus buka di Citraland. Waktu sekitar tahun 1999, saya buka geser ke sini di Jalan Gajahmada," ujarnya.
Seiring waktu, variasi topping Pisang Plenet pun semakin beragam. Jika dahulu hanya ada selai nanas dan mentega gula, kini tersedia topping kekinian seperti coklat, kacang, keju, dan kombinasi lainnya.
"Kalau dulu pertama kali cuma ada selai nanas aja. Misal tidak suka nanas, ya mungkin cuma mentega gula. Nah, kalau sekarang kan sudah ada coklat, ada kacang coklat, ada coklat keju, ada keju, coklat kacang," jelas Yuli.
Untuk harga, Yuli membanderol per porsi antara Rp7.000 hingga Rp9.000, tergantung topping yang dipilih.
"Kalau kenaikan harga pasti otomatis mengikuti waktu ya. Dulu waktu era Bapak masih Rp200 perak dapet 10 pasang," ujarnya.
Yuli membuka lapaknya mulai pukul 17.00 hingga 00.00 WIB. Pada hari biasa, ia bisa menghabiskan sekitar 15 sisir pisang, sedangkan saat musim liburan panjang, jumlahnya bisa meningkat hingga dua kali lipat.
"Kalau hari-hari biasa gini antara 15 sisir, berarti sekitar dua tandan. Tapi kalau kayak kemarin libur-libur panjang bisa sampai dua kali lipat lebih, bisa sampai 30 sisir, 35 gitu," ungkapnya.
Pelanggan Setia Sejak KecilSalah satu pelanggan, Yanti (33), mengaku sudah menjadi pelanggan tetap sejak kecil dan selalu menyukai rasa Pisang Plenet Pak Yuli, terutama varian coklat keju.
"Saya asli Semarang, jadi udah sering nyobain sejak kecil. Paling favorit yang varian coklat keju," pungkas Yanti.