Menilik Rumah Pelita, Daycare Khusus untuk Tangani Stunting di Kota Semarang

Menilik Rumah Pelita, Daycare Khusus untuk Tangani Stunting di Kota Semarang

KOMPAS.com - Stunting menjadi salah satu isu yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.

Siapa sangka, di Kota Semarang ada satu daycare khusus yang menangani balita stunting. Namanya Rumah Pelita.

Uniknya, Rumah Pelita tersebar di sejumlah daerah di Kota Semarang. Salah satunya, terletak di Jalan Candi Pawon Timur III, Manyaran, Kota Semarang.

Berbeda dengan daycare pada umumnya, Rumah Pelita menyediakan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak stunting.

Pengurus Rumah Pelita Manyaran, Lana Muthia Thahe, mengatakan, tiap hari anak-anak diberikan menu PMT yang bervariasi agar tidak bosan.

Dirinya menyebut, satu menu PMT wajib diisi dua protein hewani dan juga karbohidrat.

"Jangan terlalu fokus pada nasi, tapi protein hewaninya karena anak-anak stunting harus banyak protein hewani untuk membantu tinggi dan berat badan,” ucap Lana kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2024).

Lebih jelas Lana mengatakan, telur merupakan satu menu yang wajib ada di setiap menu PMT. Sebab, telur memiliki kandungan protein yang baik untuk tubuh balita.

“Satu menu harus ada 2 protein hewani. Misal kalau ada ayam, pasti ada telur. Mau ikan, pasti ada telur. Telurnya tetep divariasi,” tutur dia.

Usia anak-anak yang dititipkan di Rumah Pelita sangat beragam. Mulai dari belasan bulan hingga hampir 5 tahun.

Tak heran jika Lana kerap menemui anak-anak yang sulit disuapi makan.

“Saat menangani balita stunting itu kalau yang usianya di atas 3 tahun susah kenaikannya. Lebih mudah menangani yang usianya 2 tahun ke bawah,” ujar Lana.

Selain itu, Lana juga sering terkendala saat menangani anak stunting usia 4 tahun ke atas, bahkan anak-anak yang masih mengonsumsi ASI.

Kendati demikian, kini sudah ada 23 balita yang lulus stunting di Rumah Pelita. Menurut Lana, masalah stunting bisa teratasi jika dicegah dari yang paling akar.

“Stunting harusnya diatasi dari bawah, dari remaja, ada edukasi terkait persiapan pernikahan, pra-nikah. Kemudian bagi ibu hamil, kalau ibu hamil teredukasi nggak ada balita stunting lagi,” pungkas Lana.

Sumber