Menkop Budi Sebut Anggaran Susu Tembus Rp14 Triliun untuk MBG Tahun Depan

Menkop Budi Sebut Anggaran Susu Tembus Rp14 Triliun untuk MBG Tahun Depan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyatakan bahwa anggaran susu yang masuk ke dalam program makan bergizi gratis (MBG) pada 2025 mencapai Rp14 triliun.

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menjelaskan anggaran yang digelontorkan ini setara dengan 20% dari total anggaran program MBG pada tahun depan yang senilai Rp71 triliun.

Permasalahannya, Budi Arie mengungkap bahwa saat ini gabungan koperasi susu sapi seluruh Indonesia hanya mampu menyediakan susu sapi dengan nilai agregat Rp1,5 triliun. 

Ini artinya, masih ada sekitar Rp12,5 triliun yang belum terserap untuk program MBG pada 2025 mendatang.

“Bayangkan coba, berarti masih jauh sekali kan, artinya harusnya koperasi susu ini produknya pasti terserap. Karena kekurangannya sangat banyak,” ujar Budi dalam Konferensi Pers terkait Koperasi Susu Boyolali di Kantor Kementerian UKM, Jakarta, Senin (11/11/2024).

Berkaca dari rendahnya serapan susu sapi, Budi menuturkan bahwa Badan Gizi Nasional tengah mencoba alternatif lain. Hanya saja, kata Budi, serapan susu sapi segar menjadi pekerjaan rumah Indonesia untuk bisa mencapai swasembada pangan, terutama susu sapi segar pada 2028.

Kendati demikian, dia tak menampik adanya sederet terobosan susu yang akan masuk ke dalam menu program MBG.

Terlebih, Budi mencatat bahwa koperasi susu Indonesia hanya berjumlah 59 dengan jumlah sapi sekitar 200.000 ekor. Untuk itu, kata Budi, ini merupakan tugas Kemenkop untuk mendorong adanya peningkatan produktivitas susu sapi segar dalam negeri agar setidaknya bisa mencapai 20 liter per hari. 

“Rata-rata kita ini, [produktivitas] peternak kita ini hanya 8-12 liter per hari. Bagaimana kita tingkatkan minimal jadi 20 liter per hari,” ungkapnya.

Dalam hal program MBG, Budi menyampaikan bahwa dana Rp14 triliun yang digelontorkan untuk susu ini bisa disubstitusi dengan produk susu lain. Namun, cara ini perlu diputuskan oleh ahli gizi alias Badan Gizi Nasional agar substitusi ini harus setara dengan kandungan gizi susu sapi.

“Karena gini, dari banyak piloting percobaan makan bergizi, nggak semua anak suka susu sapi. Tapi kan dia harus dapat protein yang sama terkandung dari susu sapi,” terangnya.

Terlepas dari hal itu, Budi Arie mengatakan bahwa Kemenkop akan tetap mendorong koperasi agar produk susu bisa menjadi pendorong program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Tapi buat kami, Kementerian Koperasi concern-nya bagaimana koperasi ini bisa sampai hilirisasi, sampai produknya ini bisa menjadi penyokong program makan bergizi gratis,” pungkasnya.

Sumber