Menlu Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina: Tak Realistis!

Menlu Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina: Tak Realistis!

Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel yang baru, Gideon Saar, menolak pembentukan negara Palestina di tengah perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza. Saar menilai pembentukan negara Palestina bukanlah tujuan yang "realistis".

Pernyataan itu disampaikan Saar yang baru dilantik, ketika menjawab pertanyaan wartawan mengenai pembentukan negara Palestina dengan imbalan normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.

"Saya pikir posisi ini tidak realistis saat ini dan kita harus realistis," ucap Saar seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (12/11/2024).

Saar menyebut negara Palestina nantinya akan menjadi "negara Hamas", merujuk pada kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza dan berperang melawan Israel selama lebih dari setahun terakhir.

Upaya normalisasi antara Israel dengan negara-negara Arab merupakan bagian Perjanjian Abraham 2020 yang diawasi oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan prosesnya bisa dilanjutkan setelah dia kembali ke Gedung Putih pada Januari mendatang.

Pernyataan Saar itu disampaikan ketika para pemimpin negara-negara Arab dan Muslim sedang berkumpul di Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan puncak membahas perang di Jalur Gaza dan Lebanon, di mana Israel juga memerangi Hizbullah, sekutu Hamas.

Kementerian Luar Negeri Saudi mengumumkan rencana pertemuan puncak itu pada akhir Oktober lalu dalam pertemuan, yang juga digelar di Riyadh, yang membahas "aliansi internasional" baru untuk mendorong pembentukan negara Palestina.

Simak Video ‘Pesan Presiden Palestina Jangan Normalisasi Hubungan dengan Israel’

[Gambas Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Perang di Jalur Gaza meletus setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera.

Serangan pembalasan Israel telah menewaskan lebih dari 43.603 orang di Jalur Gaza, sebagian besar merupakan warga sipil.

Sementara Hizbullah yang berbasis di Lebanon, yang juga didukung oleh Iran sama seperti Hamas, mulai melancarkan serangan lintas perbatasan ke Israel setelah serangan Hamas pada Oktober tahun lalu.

Eskalasi konflik terjadi sejak September lalu, ketika Israel semakin meningkatkan serangan udara dan mengirimkan pasukan darat ke Lebanon bagian selatan untuk menargetkan Hizbullah.

Simak Video ‘Pesan Presiden Palestina Jangan Normalisasi Hubungan dengan Israel’

[Gambas Video 20detik]

Sumber