Menlu Sugiono Sebut Indonesia Jadi Lini Terdepan Upaya Reformasi PBB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan, Indonesia akan berada di lini terdepan dalam reformasi internal organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Reformasi ini dirasa dibutuhkan untuk membuat PBB yang lebih sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
“Indonesia juga akan berada di lini depan penggerak reformasi multilateral untuk mendukung dan memperkuat PBB sehingga menjadi lebih fit for purpose,” ujar Sugiono saat memberikan pernyataan pers tahunan Menteri Luar Negeri 2025 di Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Sugiono mengatakan, reformasi ini dibutuhkan untuk menciptakan struktur keuangan internasional yang lebih tangguh dan inklusif.
Salah satunya dengan memberi ruang kepada negara-negara global south seperti mereka yang ada di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Oseania yang disebutkan menjadi rumah bagi 85 persen penduduk dunia.
“Temasuk arsitektur keuangan internasional yang tangguh dan inklusif yang memberi ruang kepemimpinan global south sebagai kekuatan baru yang mewakili 85 persen penduduk dunia,” lanjut dia.
Sugiono menilai, jika negara di belahan selatan lebih dilibatkan, tata kelola dunia akan menjadi lebih relevan sehingga mengurangi dominasi mereka yang kaya kepada yang miskin.
“Agar tata kelola global ini menjadi semakin relevan, di mana tidak ada dominasi oleh si kaya terhadap si miskin,” kata dia lagi.
Sugiono mengatakan, reformasi PBB ini terus didorong melalui keanggotaan aktif Indonesia di dalam beberapa forum multilateral yang ada.