Menlu Sugiono Singgung Konflik Laut China Selatan dan Sikap Indonesia ke Depan
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan Indonesia akan menggunakan pendekatan penyelesaian konflik secara damai dalam menghadapi permasalahan di Laut Cina Selatan.
“Secara geostrategis, Indonesia juga terletak dekat dengan salah satu titik konflik di kawasan, yaitu Laut Cina Selatan. Saya tegaskan bahwa posisi Indonesia adalah tetap mengutamakan penyelesaian berbagai ketegangan dan konflik secara damai,” ujar Sugiono, saat memberikan pernyataan pers tahunan Menteri Luar Negeri 2025 di Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Dalam prosesnya, Sugiono mengaku akan mengupayakan langkah dan titik temu yang menciptakan kerja sama antara negara yang saling menguntungkan.
“Untuk memastikan stabilitas maritim di kawasan, Indonesia juga akan terus mendorong dialog konstruktif dalam penyelesaian kode etik Laut Cina Selatan,” ujar dia.
Namun, Sugiono menegaskan, diplomasi Indonesia akan tetap mengedepankan kepentingan bangsa, sesuai yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, termasuk kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya juga ingin menegaskan bahwa diplomasi Indonesia akan tetap berpegang teguh seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, termasuk kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuh Sugiono.
Tak hanya itu, Sugiono menegaskan, Indonesia tetap konsisten dan memegang teguh hukum internasional yang berlaku.
Salah satunya adalah Konvensi PBB tentang Hukum Laut, UNCLOS tahun 1982.
Selain menjaga kedaulatan Indonesia di kawasan Laut Cina Selatan, Sugiono memastikan, diplomasi Indonesia ke depan juga akan menjaga marwah maritim bangsa.
Ke depannya, Indonesia akan memperkuat diplomasi perbatasan, baik di darat maupun laut.
Kemudian, perjanjian batas-batas wilayah dengan negara tetangga juga akan dipercepat penyelesaiannya.
“Indonesia juga akan terus mengintensifkan penanganan isu-isu strategis yang mempengaruhi kedaulatan dan hak berdaulat, termasuk isu keamanan maritim, keselamatan pelayaran, dan perikanan sebagaimana yang telah dilakukan secara konsisten,” kata Sugiono.
Dia menegaskan, mempertahankan kedaulatan Indonesia adalah perintah konstitusi.
Untuk itu, penguatan diplomasi akan ditingkatkan melalui kerja sama dengan sejumlah negara yang menjadi mitra Indonesia.