Menpora Ungkap Pesan Prabowo dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan pesan Presiden Prabowo Subianto kepada para anak muda yang hadir dalam puncak acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di TMII, Senin (28/10/2024).
Dito menyoroti pesan Presiden Prabowo yang menargetkan Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, dan bisa memanfaatkan peran generasi dan talenta-talenta muda untuk mewujudkan hal itu.
"Kenapa target pertumbuhan 8 persen? Pertama, Bapak Prabowo adalah presiden ke-8, kedua targetnya adalah 8 persen, ketiga visi misi melalui delapan cita-cita yakni Asta Cita, dan angka delapan adalah simbol dari sesuatu yang berkelanjutan, terus bergerak, terus berdampak," kata Dito dilansir Antara, Selasa.
Ia pun menyampaikan bahwa berbagai data dan analisa, secara umum Indonesia selalu memiliki peluang mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Target ekonomi tersebut, kata dia, menuntut kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media.
Dito pun gembira, peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini mencetak sejarah dengan dihadiri oleh setidaknya 25 Menteri dan Wakil Menteri serta pimpinan Lembaga Tinggi Negara.
Para pejabat yang hadir diantaranya, Menko PMK Pratikno, Mensesneg Prasetyo Hadi, Mendes Yandri Susanto, Menpan RB Rini Widyantini, Kepala Staf Presiden AM Putranto, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Wakil Ketua DPD RI Tamsil Lirung, Wakil Ketua MPR Abcandra Muhammad Akbar Supratman, hingga utusan khusus Presiden Raffi Ahmad.
"Kehadiran para menteri dan setingkat menteri malam ini di acarapuncak peringatan HSP ke-96 terbanyak sepanjang sejarah. Total kehadiran dari menteridan wakil serta setingkat menteri mencapai 25 orang," ucap Dito.
Sementara itu, mewakili Presiden Prabowo Subianto, Menko PMK Pratikno menyampaikansalam hormat kepada seluruh tamu yang hadir dalam acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Ia pun menilai, kehadiran para pimpinan lembaga dan anggota kabinet menunjukkan bahwa pemerintah dan negara sangat-sangat memperhatikan dan memberikan dukungan serius kepada pembangunan hingga penguatan pemuda Indonesia.
"Kita tadi menyaksikan pengucapan kembali Sumpah Pemuda, betapa relevannya SumpahPemuda itu sampai sekarang, satu Tanah Air, satu Bangsa, satu bahasa yang diucapkanpada tahun 1928 lalu, namun berhasil untuk mengumpulkan bersama-sama para pemudakemudian melakukan deklarasi yang luar biasa," katanya.