Mensos: Kemiskinan di Solo Turun, tapi Masih di Atas Rata-rata Nasional
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut angka kemiskinan di Solo Raya, Jawa Tengah, mengalami penurunan. Namun, angka penurunannya masih kecil.
"Sebenarnya penurunan ya, cuman memang penurunannya kecil. Secara nasional aja selama 10 tahun terakhir kan turun 2 persen, tantangannya berat ada COVID segala macam," kata Gus Ipul usai dialog bersama pilar sosial di Kraton Surakarta, Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (81/1/2025).
Gus Ipul mengatakan konsolidasi menyeluruh menjadi salah satu upaya untuk menekan angka kemiskinan. Kemudian, data tunggal nasional yang saat ini dipadankan Badan Pusat Statistik (BPS) akan membantu penyaluran bansos tepat sasaran.
"Tapi dengan konsolidasi secara menyeluruh mulai dari kementerian, lembaga dan pemerintah daerah insyaallah nanti kita harapkan kemiskinannya itu bisa turun lebih terukur dan signifikan. Dengan data yang baru, intervensinya nanti di samping berkelanjutan tapi juga saling menguatkan, terintegrasi, itu saya yakin akan efektif gitu termasuk model-model penyaluran bantuannya nanti setelah data tunggalnya selesai," kata Gus Ipul.
Dia mengatakan pilar sosial merupakan ujung tombak Kementerian Sosial. Dia mengajak para pilar sosial terlibat dalam pemutakhiran data agar program tidak salah sasaran.
"Sekali lagi ini upaya kita ya untuk menyamakan frekuensi dengan Kabupaten, Kota, juga dengan para-pilar sosial. Mereka ini adalah ujung tombaknya Kementerian Sosial untuk memastikan bahwa program-program kita tidak hanya tepat sasaran, tapi juga dipergunakan sebagaimana mestinya oleh penerima manfaat. Ini yang menjadi concern kita ke depan," ujarnya.
Dia menargetkan angka kemiskinan di Solo Raya di bawah 9 persen. Dia mengatakan angka kemiskinan di Kota Surakarta sekitar 43 ribu orang.
"Solo Raya itu kan masih di atas rata-rata nasional ya, kisarannya 10 koma, kan kita (nasional) 9%. Kira harapkan paling nggak biar bisa menyusul lah seperti rata-rata nasional itu. Jadi kalau bisa 9 atau di bawah 9 target kita karena ini bisa dilakukan asal kita kerja bersama," ucapnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul mengatakan masyarakat dan pilar sosial dapat berkontribusi melalui aplikasi Cek Bansos. Dia menuturkan masyarakat dapat mengajukan usul sanggah data penerima bansos di aplikasi tersebut.
"Ada partisipasi ya jalur partisipasi itu Cek Bansos, aplikasinya Cek Bansos, di sana ada usul ada sanggah. Yang kita perbaiki terus juga layanannya, kita sesuaikan terus layanannya, kita mengundang kepada masyarakat kalau lihat, menyaksikan ada KPM (kelompok penerima manfaat) yang seharusnya tidak menerima manfaat, dengan bukti-bukti yang cukup kita akan tindak lanjuti," ujarnya.
Simak juga Video NTT Jadi Pilot Project Program Penurunan Stunting dan Kemiskinan di RI
[Gambas Video 20detik]