Mensos Targetkan Data Tunggal Kemiskinan Bisa Selesai dalam 100 Hari
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul berharap dalam 100 hari ke depan, sudah ada kesepakatan antar kementerian dan lembaga mengenai data tunggal kemiskinan. Gus Ipul mendorong agar data tunggal kemiskinan bisa segera disepakati.
Hal itu ia ungkapkan usai menerima kunjungan dari Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan yang dipimpin oleh Budiman Sudjatmiko serta Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Bappenas, Tirta Sutedjo di Gedung Cawang Kemensos di Cawang, Jakarta Timur, Rabu (30/10/2024)
"Dalam 100 hari, ini harapan saya, mudah-mudahan nanti semua juga bisa sepakat. Dalam 100 hari ini kita sudah bisa menyelesaikan semacam ada kesepakatan lah, ada data tunggal nanti," kata Gus Ipul.
"Ada data tunggal yang menjadi referensi bagi semua kementerian dan lembaga," ungkapnya.
Dia menjelaskan, dengan data tersebut maka program-program yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan akan lebih tepat sasaran. Hal itu juga sesuai dengan arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto.
"Ini dalam 100 hari ini mudah-mudahan bisa sepakat. Jadi dengan data ini kita akan kerja lebih terukur. Jadi akan bisa lebih tepat sasaran, inilah harapannya Presiden," katanya.
Menurutnya data tunggal itu akan dikoordinasikan oleh Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BPPK). Pihak Kemensos pun menyiapkan data kemiskinan yang selalu update setiap 24 jam.
"Ya, tadi Pak Budiman sudah menyebut, Bappenas lewat Regsosek tahun 2022 itu sudah lumayan detail. Nah, sementara kami punya ini, command center yang mengupdate selama 24 jam setiap harinya," ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala BPPK, Budiman Sudjatmiko mengatakan akan melakukan sinkronisasi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) milik Kemensos dengan data hasil sensus registrasi sosial ekonomi (Regsosek) 2022 dari Bappenas. Budiman mengatakan kedua data tersebut memiliki kekuatan masing-masing dalam memetakan kemiskinan di Indonesia.
"Target kita adalah dari berbagai macam data yang tersebar di K/L, yang sudah kita diskusikan dari Kemensos dan Bappenas, kekuatannya agak beda," kata Budiman.
"Pada pemutakhirannya, itu kekuatan di Kemensos, 24 jam, pada Regsosek, detailingnya. Tetapi tahun 2022. Nah, kekuatan-kekuatan yang ada ini mau kita satukan menjadi data kemiskinan terpadu, yang nanti data itu menjadi acuan tunggal untuk menjadi pemandu, sehingga tidak ada tumpang tindih, tidak ada salah sasaran," jelasnya.
Adapun Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Bappenas, Tirta Sutedjo berharap dengan sinkronisasi data DTKS Kemensos dan Regsosek Bappenas mampu menjadikan program-program pengentasan kemiskinan semakin terpadu.
"Mudah-mudahan data ini bisa digunakan, diintegrasikan dengan data-data di kementerian lembaga, sehingga data masyarakat ini menjadi konsisten, data yang ada di Bappenas, di Kemensos, kemudian juga di kementerian yang melaksanakan pengentasan kemiskinan, ini menjadi konsisten, dan programnya bisa konvergen, bisa bersinergi," kata Tirta.
Simak Video Alasan Jokowi Tunjuk Gus Ipul Jadi Mensos Gantikan Risma
[Gambas Video 20detik]