Menteri Erick: Program Restrukturisasi Asuransi Jiwasraya Selamatkan 2,4 Juta Orang

Menteri Erick: Program Restrukturisasi Asuransi Jiwasraya Selamatkan 2,4 Juta Orang

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan program restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah menyelamatkan 2,4 juta orang peserta asuransi jiwa. Jumlah ini merupakan peserta dan tertanggungnya.

Dalam data terakhir Asuransi Jiwasraya, pemegang polis yang telah mengikuti Program Restrukturisasi hingga akhir November 2024 mencapai 314.322 polis, atau berkisar 99,9% dari total seluruh polis Jiwasraya.

Jumlah tersebut terdiri atas 5.688 polis dari kategori Korporasi, 291.300 dari kategori Ritel, dan 17.334 polis dari kategori Bancassurance.

“Jika dikalkulasi maka Program Restrukturisasi Jiwasraya telah menyelamatkan lebih dari 2,4 juta orang, yang merupakan peserta asuransi Jiwasraya,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (11/12/2024).

Menurut dia, capaian Program Restrukturisasi Jiwasraya dapat dilihat sebagai upaya penyelamatan dan komitmen sekaligus bukti konkret Pemerintah dalam memperbaiki dan menyehatkan industri keuangan di Indonesia.

Erick juga menyampaikan terima kasih kepada pemegang polis yang telah bersedia mengikuti Program Restrukturisasi. Saat ini, polis hasil restrukturisasi telah dipindah dan dikelola oleh IFG Life. 

Tak lupa, ia juga mengapresiasi regulator hingga pemangku kebijakan yang telah bekerja keras serta bersama-sama berkoordinasi menyelesaikan masalah yang ada di Jiwasraya.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Direktur Utama Jiwasraya Mahelan Prabantarikso kembali mengingatkan para pemegang polis yang belum bersedia ikut, untuk segera mendaftarkan polisnya dalam Program Restrukturisasi Jiwasraya.

Hal ini dimaksudkan agar para pemegang polis yang belum ikut dapat terhindar dari potensi kerugian yang lebih besar, menyusul rencana penghentian aktivitas perusahaan dalam waktu dekat.

"Kami sudah menyediakan kanal komunikasi yang bisa digunakan mulai dari call center, WhatsApp, hingga surel," imbuh Mahelan.

Sumber