Menteri Investasi Menghadap Prabowo, Lapor Target Investasi Rp 1.900 T Sepanjang 2025

Menteri Investasi Menghadap Prabowo, Lapor Target Investasi Rp 1.900 T Sepanjang 2025

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menemui Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2025).

Kedatangannya ke Istana untuk melaporkan rencana kerja yang telah dilakukan menyambut awal tahun, tak terkecuali target investasi yang dipatok pemerintah sepanjang tahun 2025.

"Biasa, awal tahun. (Menemui) Bapak Presiden untuk update pekerjaan," kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2025).

Ia menuturkan, pemerintah sudah menargetkan bakal menarik investasi senilai Rp 1.900 triliun pada tahun ini. Jumlahnya meningkat dibanding target tahun lalu yang sebesar Rp 1.650 triliun.

"(Investasi tahun 2025) Target Rp 1.900 triliun lebih. (Sektornya mana saja) Nanti ya, habis ini," tuturnya.

Sebagai informasi, total realisasi investasi selama periode Januari–September 2024 mencapai Rp1.261,43 triliun, atau meningkat 19,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Khusus di kuartal III-2024, realisasi investasi tercatat sebesar Rp 431,48 triliun, atau meningkat 15,24 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Pemerintah sejauh ini belum menghitung realisasi keseluruhan investasi sepanjang 2024.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meminta para investor untuk segera menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) kuartal IV 2024.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Edy Junaedy menyampaikan, investor dapat menyampaikan laporan secara online melalui oss.go.id. Periode pelaporan dibuka pada 1-10 Januari 2025.

"Data yang dilaporkan mencakup perkembangan proyek investasi, penyerapan tenaga kerja, serta hambatan yang dihadapi. Kami berharap pelaku usaha dapat memenuhi kewajibannya untuk menyampaikan LKPM tepat waktu," ujar Edy dalam siaran pers di laman resmi BKPM, Rabu (1/1/2025).

"Data ini bukan hanya menjadi acuan bagi kami, tetapi juga membantu memastikan semua proyek berjalan sesuai rencana, termasuk menyelesaikan kendala yang mungkin dihadapi di lapangan,” tuturnya. 

Sumber