Menteri Kontroversial Israel Serukan Pencaplokan Tepi Barat Tahun 2025
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyerukan pencaplokan area permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki pada tahun 2025 mendatang. Menteri kontroversial Israel itu menegaskan kedaulatan negaranya akan ditegakkan di wilayah Tepi Barat.
"Tahun 2025, dengan pertolongan Tuhan, akan menjadi tahun kedaulatan di Yudea dan Samaria," cetus Smotrich menggunakan nama Alkitabiah untuk menyebut Tepi Barat, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (12/11/2024).
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak tahun 1967 silam. Palestina mengklaim wilayah tersebut sebagai bagian dari negara merdeka mereka di masa depan, dan telah berulang kali memperingatkan bahwa permukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat menjadi hambatan bagi perdamaian.
Smotrich yang jabatan kementeriannya mencakup beberapa bidang pekerjaan Kementerian Pertahanan, mengatakan dirinya telah memerintahkan persiapan untuk "menerapkan kedaulatan" atas permukiman-permukiman Israel di Tepi Barat.
Saat berbicara dalam rapat parlemen Israel, Smotrich mengatakan dirinya telah "menginstruksikan direktur urusan penyelesaian di Kementerian Pertahanan dan Administrasi Sipil… untuk mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk menerapkan kedaulatan".
Dalam pernyataannya, Smotrich juga menyebut kembalinya mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Gedung Putih "membawa peluang penting bagi negara Israel".
Smotrich mengucapkan selamat kepada Trump atas "kemenangan luar biasa" dalam pilpres AS pada 5 November lalu,
"Selama masa jabatan pertamanya, Presiden Trump memimpin langkah-langkah dramatis," sebutnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga video Israel Bicara Gencatan Senjata di Lebanon, Singgung Rusia
[Gambas Video 20detik]
Langkah-langkah yang dimaksud Smotrich termasuk pengakuan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan di Suriah yang diduduki Tel Aviv dan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang bertentangan dengan sebagian besar komunitas internasional.
Di bawah pengawasan Trump, Israel melakukan normalisasi hubungan dengan sejumlah negara Arab sebagai bagian dari Perjanjian Abraham tahun 2020 lalu.
Namun sebelum Perjanjian Abraham tersebut, pemerintah Israel sempat menyampaikan niat untuk mencaplok blok permukiman Yahudi yang besar di wilayah Tepi Barat, namun membatalkan rencana itu ketika kesepakatan normalisasi diumumkan.
"Kita hampir menerapkan kedaulatan atas permukiman di Yudea dan Samaria (Tepi Barat). Sekarang saatnya untuk melakukannya," ujar Smotrich.
Lebih lanjut, dia mengatakan dirinya akan mendorong pemerintah untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru AS nantinya mengenai masalah ini.
Diketahui bahwa Tepi Barat, tanpa menyertakan Yerusalem Timur, menjadi rumah bagi tiga juta warga Palestina dan sekitar 500.000 warga Israel yang tinggal di area-area permukiman di wilayah tersebut, yang ilegal menurut hukum internasional.
Lihat juga video Israel Bicara Gencatan Senjata di Lebanon, Singgung Rusia
[Gambas Video 20detik]