Menteri PPPA: Guru dan Orangtua Harus Saling Memahami, Tak Boleh Saling Menyalahkan
SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi mengingatkan, supaya guru dan orangtua saling memahami apabila anak bermasalah di lingkungan sekolah.
"Jadi harus saling memahami, tidak boleh saling menyalahkan, ada koordinasi yang baik antara orangtua dan sekolah," ujar Arifah saat berkunjung di SMP Kartika IV-1 Surabaya, Jawa Timur Sabtu (9/11/2024).
Arifah juga mengingatkan, guru dan orangtua harus mempunyai pemahaman yang sama ketika anak beraktivitas di lingkungan sekolah.
Ketika menginjakkan kaki di lingkungan sekolah, menurut dia, sudah seharusnya setiap anak menaati aturan yang ada.
Sebaliknya, orangtua juga tidak boleh membabi buta membela anaknya ketika melanggar aturan sekolah.
"Harus ada pemahaman bersama antara guru dan orangtua. Orangtua juga tidak boleh semena-mena, karena anaknya dititipkan di sekolah, jadi mereka harus ikut peraturan apa yang ada di sekolah," tegas Arifah.
Arifah mengakui bahwa anak kerap menghadapi berbagai macam problematika di lingkungan sekolah.
Namun, mereka acap kali enggan untuk menceritakan permasalahan yang sedang mereka hadapi karena berbagai faktor.
Oleh sebab itu, dalam situasi seperti inilah peran guru sangat dibutuhkan untuk mengakhiri permasalahan yang dihadapi anak didik.
"Anak yang punya masalah itu kan dari gestur tubuhnya, dari wajahnya, itu sebetulnya sudah terbaca. Jadi kalau misalkan guru melihat ada anak seperti itu, harusnya didekati gitu ya, ditanyakan kira-kira ada apa," katanya.