Menteri Rosan: Investasi Akan Topang Target Pertumbuhan Ekonomi 8%
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menegaskan investasi akan menjadi penopang target pertumbuhan ekonomi hingga 8% seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Rosan menjelaskan bahwa selama ini konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga mendistribusikan 53,08% dari produk domestik bruto (PDB) pada Kuartal III/2024.
Masalahnya, sambung Rosan, belakangan saya beli masyarakat sedang tidak baik-baik saja. Oleh sebab itu, investasi yang berkontribusi sebesar 29,75% ke pertumbuhan ekonomi perlu ditingkatkan.
Bahkan, dia mengungkapkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah menetapkan target investasi lima tahun ke depan agar pertumbuhan ekonomi 8% bisa tercapai.
"Diharapkan pada 2027 [pertumbuhan ekonomi] 8% itu bisa tercapai," jelas Rosan kepada Bisnis, dikutip Senin (9/12/2024).
Dia merincikan, pada 2024 sebesar Rp1.650 triliun. Jumlah tersebut diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga 5,2% dan menyerap tenaga kerja sebanyak 2,12 juta.
Pada 2025, target investasi mencapai Rp1.906 triliun. Angka tersebut diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8% dan menyerap tenaga kerja sebanyak 2,45 juta.
Pada 2026, target investasi mencapai Rp2.280 triliun. Diharapkan, angka tersebut bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga 7,6% dan menyerap tenaga kerja sebanyak 2,93 juta.
Pada 2027, target investasi mencapai Rp2.684 triliun. Target tersebut diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8,3% dan menyerap tenaga kerja sebanyak 3,44 juta.
Pada 2028, target investasi mencapai Rp3.116 triliun. Jumlah tersebut diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% dan menyerap tenaga kerja sebesar 4 juta.
Terakhir pada 2029, target investasi sebesar Rp3.544 triliun. Angka tersebut diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi mencapai 7,8% dan menyerap tenaga kerja sebesar 4,55 juta.
"Kalau kita lihat selama 5 tahun average [rata-rata] pertumbuhan yang pertumbuhan investasi hampir 17% per tahunnya sampai 2029," ujar Rosan.
Menurutnya, target pertumbuhan investasi rata-rata per tahun tersebut cukup tinggi karena selama ini angkanya rata-rata hanya 13%.
Kendati demikian, Rosan yakin Kementerian Investasi dan Hilirisasi bisa merealisasikan target tersebut karena sudah memetakan 28 komoditas unggulan sebagai objek hilirisasi ke depan.