Menteri Sosial Targetkan 340 Ribu KPM Graduasi ke Program Pemberdayaan
Dalam rangka peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menggelar acara graduasi untuk 32 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Acara tersebut berlangsung di Aula Balai Desa Margodadi dengan nuansa layaknya prosesi kelulusan mahasiswa, di mana para KPM tampil mengenakan toga.
Pada momen tersebut, Gus Ipul-sapaan akrab Mensos-secara simbolis memindahkan tali toga dari kiri ke kanan sebagai tanda kelulusan. Dalam sambutannya, Gus Ipul menekankan bahwa graduasi KPM PKH bukan hanya tentang peningkatan kondisi ekonomi, tetapi juga tentang perubahan pola pikir dan perilaku yang lebih produktif.
"Mindset yang produktif akan membawa rezeki lebih banyak," ungkap Gus Ipul, sapaan akrabnya dalam acara peringatan HKSN di Desa Mardodadi, Kabupaten Pringsewu, Jumat (20/12/2024)
Gus Ipul menekankan para penerima manfaat tersebut bisa lebih lanjut didampingi untuk program-program lain, misalnya bantuan modal, peningkatan kualitas produk hingga pelatihan-pelatihan keterampilan penunjang bisnis.
"Jadi alhamdulillah kita saksikan salah satu rangkaian kegiatan HKSN tahun ini adalah kita mewisuda, dalam tanda kutip, para penerima manfaat, khususnya program PKH yang setelah lulus, naik kelas menjadi lebih mandiri," katanya.
Gus Ipul juga menekankan peran penting para Pendamping PKH untuk mendorong proses graduasi. Ia meminta agar pendamping tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga membimbing KPM menuju kemandirian.
"Pendamping PKH jangan hanya membuat KPM nyaman dengan bantuan sosial, tetapi harus mendorong mereka untuk siap mandiri," ujar Gus Ipul.
Ia menargetkan setiap pendamping PKH-yang berjumlah sekitar 34 ribu orang di seluruh Indonesia-dapat menggraduasi minimal 10 KPM per tahun. Dengan target tersebut, diharapkan ada 340 ribu KPM yang bisa lulus dari program PKH setiap tahunnya dan beralih ke program pemberdayaan.
"Kalau tahun depan harapan kita pasti harus lebih di atas 100.000 KPM yang digraduasi. Bahkan tadi kalau setiap pendamping punya target 10 KPM (yang graduasi), itu bisa 300.000 KPM lebih," harapnya.
Ya, jadi ini satu upaya kita untuk bisa melakukan kerja-kerja yang lebih terukur atas arahan presiden," imbuhnya.
Salah satu KPM yang bergraduasi, Nur Indah Safitri (38) dari Desa Karangsari, mengaku bersyukur atas dukungan yang diberikan selama menjadi peserta PKH sejak 2018.
"Alhamdulillah, setelah saya menjadi KPM PKH dari tahun 2018, akhirnya hari ini graduasi. Semoga dengan graduasi ini kedepan membawa usaha saya jadi semakin sukses," katanya.
Sebelumnya Nur juga telah didukung oleh Program Ekonomi Nusantara (PENA) untuk modal usaha berupa peralatan berjualan es di rumah.